Bisnis.com, JAKARTA – Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) kini telah resmi memiliki jenama atau branding baru dengan nama Kereta WHOOSH Indonesia.
Ketua Tim Panel Penilai Lomba Identitas Jenama Kereta Cepat Indonesia, Triawan Munaf, memaparkan, nama WHOOSH dipilih setelah uji coba kereta cepat yang dilakukan oleh pemerintah.
Triawan memaparkan, dalam bahasa asing, Whoosh kerap digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu yang cepat. Dia menuturkan, nama ini juga dinilai sesuai dengan kesan pertama saat mengetahui kecepatan kereta api cepat.
Adapun, nama WHOOSH juga merupakan sebuah singkatan. Triawan menjelaskan WHOOSH memiliki kepanjangan dari Waktu Hemat Operasi Optimal, Sistem Handal.
“Kalau di Jepang ada Shinkansen, sekarang kita punya WHOOSH di Indonesia. Nanti tidak lagi naik KCIC atau KCJB, tapi nanti kita naik WHOOSH” jelas Triawan dalam konferensi pers secara daring, dikutip Jumat (22/9/2023).
Triawan melanjutkan, perubahan nama ini juga akan dibarengi dengan penggunaan logo baru untuk kereta cepat. Triawan menjelaskan, saat ini pihaknya telah mendapat tiga calon logo yang sebelumnya telah diseleksi dari 10 finalis peserta sayembara desain logo.
Baca Juga
Masing-masing calon logo tersebut merupakan karya dari Visious Studio, OU Creative, dan FEAT. Triawan menuturkan, setiap perusahaan itu memiliki desain dan makna logo yang berbeda satu sama lain.
Masyarakat dapat mengakses keterangan terkait 3 logo finalis Kereta WHOOSH Indonesia melalui laman https://kcic.co.id/jenamakeretaapicepat/
“Kami belum menentukan (logo) mana yang akan dipakai, tetapi untuk namanya sudah pasti,” jelas Triawan.
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menilai nama baru Kereta Cepat Jakarta Bandung lebih bagus dari Shinkansen yang dimiliki Jepang.
“Saya terperangah ya, bagus juga. Itu pasti keren banget kalau dijadikan kaus,” kata Budi Karya.
penamaaan ini diharapkan makin meningkatkan kecintaan dan kebanggaan terhadap kereta cepat, yang akan membawa peradaban baru, yang menjadikan Indonesia semakin diperhitungkan dunia dan akan mendukung terwujudnya visi misi Indonesia Emas di Tahun 2045.