Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank of Japan Pertahankan Suku Bunga Acuan, Yen Makin Tertekan

BOJ mempertahankan suku bunga negatif dan parameter program kontrol kurva imbal hasilnya.
Gedung bank sentral Jepang, Bank Of Japan (BOJ), di Tokyo./Bloomberg
Gedung bank sentral Jepang, Bank Of Japan (BOJ), di Tokyo./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bank of Japan (BOJ) mempertahankan kebijakan moneternya dan tidak memberikan petunjuk yang jelas mengenai perubahan di masa mendatang.

Keputusan ini meredam spekulasi pasar mengenai prospek kenaikan suku bunga dalam waktu dekat dan menambah tekanan terhadap yen.

Melansir Bloomberg, Jumat (22/9/2023), BOJ mempertahankan suku bunga negatif dan parameter program kontrol kurva imbal hasilnya. Keputusan ini sejalan dengan prediksi seluruh 46 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg.

BOJ juga mempertahankan janjinya untuk menambah stimulus tanpa ragu-ragu jika diperlukan. Mata uang Jepang melemah sebanyak 0,4 persen setelah keputusan tersebut ke sekitar level 148,20 terhadap dolar AS.

Tidak adanya perubahan besar pada pernyataan kebijakan bank sentral menunjukkan bahwa Gubernur BOJ Kazuo Ueda kemungkinan akan bersikap netral untuk menjaga opsi-opsinya tetap terbuka sambil mencoba menghindari tekanan penurunan lebih lanjut pada mata uang saat ia mengadakan konferensi pers pada hari Jumat. 

"Jika tidak ada tindak lanjut dari komentar Ueda mengenai suku bunga negatif atau informasi upah di akhir tahun, yen yang bearish dapat kembali dengan sepenuh hati," ujar analis pasar Saxo Markets Charu Chanana.

Ia menambahkan, dalam situasi seperti ini, yen dapat menguji level 150 per dolar AS.

Data ekonomi sebelumnya menunjukkan inflasi naik sedikit lebih tinggi dibandingkan konsensus pada Agustus dan berada di atas target BOJ untuk bulan ke-17 berturut-turut. Data ini menimbulkan keraguan pada pernyataan bank sentral bahwa pertumbuhan harga akan melambat dan stimulus perlu dilanjutkan untuk saat ini.

Keputusan Federal Reserve mempertahankan suku bunga dan mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga sekali lagi mendorong mata uang yen ke level terendah 10 bulan di 148,46 terhadap dolar AS. Kesenjangan yang besar antara suku bunga di Jepang dan AS adalah salah satu faktor utama yang mendorong yen melemah terhadap dolar.

Yen sekarang berada di luar level yang mendorong Jepang untuk melakukan intervensi di pasar valuta asing setahun yang lalu. Diukur terhadap sejumlah mata uang yang luas dan disesuaikan dengan inflasi, yen berada di titik terlemahnya di bulan Agustus dengan menggunakan data dari tahun 1970.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper