Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Lobi India Buka Keran Ekspor Beras Nonbasmati

Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) melobi Pemerintah India untuk memberikan relaksasi kebijakan larangan ekspor beras nonbasmati ke Indonesia.
Buruh pelabuhan menurunkan beras impor asal Vietnam dari kapal kargo di Pelabuhan Malahayati, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (5/1/2023)./Antara
Buruh pelabuhan menurunkan beras impor asal Vietnam dari kapal kargo di Pelabuhan Malahayati, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (5/1/2023)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas) melobi Pemerintah India untuk memberikan relaksasi kebijakan larangan ekspor beras nonbasmati ke Indonesia.

Permintaan itu disampaikan Zulhas saat bertemu pengusaha eksportir beras India atau The Rice Exporters Association CG (TREACG) di sela-sela Pertemuan Perdagangan dan Investasi G20 di Jaipur, India.

Sebagaimana diketahui, India telah menutup keran ekspor beras nonbasmati sejak 20 Juli 2023 sebagai upaya mengamankan pasokan beras dalam negeri akibat cuaca buruk yang melanda negara tersebut.

"Saya berpandangan kebijakan tersebut tidak sesuai dengan komitmen India sebagai salah satu sumber utama untuk ketahanan pangan dunia, khususnya beras," kata Zulhas dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (27/8/2023).

Zulhas pun mendorong asosiasi eksportir beras India agar meningkatkan kerja sama pangan dengan Indonesia. Terutama melanjutkan komunikasi dengan Bulog untuk menyiapkan akses pasar beras India di Indonesia lebih luas secara business to business (B to B).

Menurut Zulhas, hal tersebut sebagai upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas stok beras nasional dalam negeri di tengah ancaman kekeringan karena dampak El Nino.

"Saya juga mendorong agar TREACG dapat terus berkoordinasi dengan pelaku usaha beras Indonesia," tutur Zulhas.

Berdasarkan catatan Bisnis, Kamis (24/8/2023), Sekretaris Departemen Perdagangan dan Industri India, Rajesh Agrawal, menjelaskan kondisi faktual di negaranya yang membawa mereka menutup ekspor beras nonbasmati.

Agrawal menyebut bahwa musim hujan di India tidak bisa diprediksi. Ketidakpastian cuaca membuat produksi padi mereka pada musim panen Oktober 2023 juga tidak dapat diperkirakan dan berisiko mengalami penurunan.

Di sisi lain sektor pertanian juga sangat bergantung pada musim hujan. Apalagi padi merupakan tanaman yang membutuhkan banyak air.

Sementara itu, India juga memiliki populasi penduduk yang sangat besar. Bahkan 46 persen penduduknya bergantung pada produk pertanian yang dihasilkan negaranya.

"Jadi jika musim hujan tidak bagus, hal ini berdampak pada produksi beras tahun ini," kata Agrawal dalam wawancara terbatas di pertemuan menteri ekonomi Asean (AEM) di Semarang, Jawa Tengah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper