Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Beras Bulog Aman, Bapanas: Jangan Boros Belanja Pangan

Bapanas mengimbau masyarakat untuk tidak boros belanja bahan pangan kendati stok beras di Bulog masih aman.
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi memastikan 1,6 juta ton cadangan beras pemerintah (CBP) telah diamankan di gudang Bulog. Adapun stok CBP tersebut disiapkan untuk penyaluran bantuan pangan dan stabilisasi harga beras.

“Kami sampaikan bahwa 1,6 juta ton beras aman sesuai arahan Bapak Presiden dalam ratas sebelumnya.” ujar Arief dalam keterangan resmi, Selasa (22/8/2023).

Dia pun meyakinkan stok CBP bakal bertambah seiring penyerapan gabah atau beras yang terus dilakuan oleh Perum Bulog. Dengan stok beras tersebut, Arief meminta masyarakat agar bijak membeli bahan pangan secukupnya untuk keperluan sehari hari.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk belanja bijak sesuai keperluan dan stop boros pangan,” ujarnya. 

Adapun untuk meredam kenaikan harga beras, Arief mengklaim pihaknya terus menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh daerah dan melakukan koordinasi dengan seluruh pemerintah dalam pengendalian inflasi.

Sebagaimana diketahui, pemerintah akan segera kembali menggelontorkan bantuan pangan beras kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di seluruh provinsi selama tiga bulan pada Oktober – Desember 2023 dengan volume masing-masing 10 kg beras per KPM.

“Ini salah satu upaya membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” katanya. 

Menyitir panel harga Badan Pangan Nasional per 22 Agustus 2023, harga rata-rata beras medium secara nasional sebesar Rp12.181 per kilogram atau naik 0,3 persen dari Rp12.144 per kilogram pada 18 Agustus 2023.

Sementara itu, berdasarkan KSA BPS produksi padi di Agustus hingga Desember 2023 merupakan panen gadu dengan neraca antara produksi dan konsumsi bulanan mengalami defisit. 

“Jadi cadangan pangan ini sudah kita siapkan dengan baik dari awal untuk mengantisipasi defisit bulanan di akhir 2023 ke 2024,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper