Bisnis.com, SOLO - Startup Dagangan bantu UMKM wilayah pedesaan untuk memperkuat ekosistem dengan memperkenalkan akses pembiayaan untuk modal usaha mikro.
Menggandeng Kemenkop UKM dan Investree, pihaknya menggelar Kelas Akselerasi Pembiayaan Berbasis Klaster Wirausaha Warung di Solo Techno Park, bertepatan dengan peringatan Hari UMKM Nasional 2023 pada beberapa waktu lalu.
Berdasarkan data Euromonitor pada 2021, dari 3,61 juta ritel yang ada di Indonesia 3,57 juta di antaranya berbentuk toko atau warung tradisional.
Selain itu, UMKM toko atau warung tradisional juga menjadi kekuatan ekonomi rakyat paling riil dan sangat berpotensi memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan ekonomi nasional.
Sayangnya, akses pembiayaan menjadi kendala bagi beberapa UMKM warung untuk berkembang, dikarenakan mereka tidak memiliki agunan untuk mengajukan pembiayaan usaha.
Dari sini, Dagangan memiliki komitmen untuk membantu para UMKM mikro di wilayah pedesaan untuk mengembangkan bisnis.
Baca Juga
Adapun fokus utama Dagangan adalah memperkuat Komunitas Sobat Dagangan yang merupakan wadah untuk berkoneksi antar pemilik usaha warung sehingga mereka dapat mengembangkan usaha dan bersama bergerak maju dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan.
“Kami menyadari bahwa UMKM warung memiliki tantangan dan kendala dalam mengajukan pembiayaan untuk modal usaha, untuk itu sebagai fasilitator dalam memperkuat ekosistem UMKM kami menghubungkan mereka dengan mitra keuangan salah satunya Investree serta memfasilitasi kedua pihak dalam proses penyaluran modal usaha melalui Program WiraDana (Wirausaha Berdana)," jelas Wismaya Adi selaku VP of Business Development Dagangan dalam siaran resminya.
Komunitas Sobat Dagangan akan menjadi pilar ekosistem UMKM warung yang memiliki ikatan kuat dan kepercayaan penuh terhadap layanan yang diberikan oleh Dagangan sebagai platform rural commerce yang bergerak di bidang supplier barang konsumsi dan kebutuhan sehari-hari bagi warung di pedesaan.
Oleh karena itu, Dagangan secara berkelanjutan mengembangkan ekosistem rural commerce yang terintegrasi dan bersinergi dengan mitra-mitra terkait termasuk dari sektor pemerintah dan institusi keuangan untuk memberdayakan UMKM.
Sebagai aksi nyata kolaborasi antara Dagangan dengan pemerintah, Dagangan didukung penuh oleh Kementerian Koperasi dan UKM dalam memfasilitasi pemberdayaan ekosistem berbasis klaster wirausaha melalui program edukasi dan fasilitas akses pembiayaan bagi UMKM di Solo Raya.
Selain Kemenkop UKM, Dagangan turut menggandeng mitra platform penyalur pembiayaan digital Investree dan mitra keuangan lainnya dengan memberikan akses pembiayaan yang luas melalui penyaluran modal usaha untuk wirausaha warung di pedesaan yang tergabung dalam Komunitas Sobat Dagangan.
"Nantinya, pengguna aplikasi Dagangan dapat langsung membeli stok kebutuhan warung lewat aplikasi Dagangan, kemudian memilih pembayaran secara tempo dengan memanfaatkan pembiayaan modal usaha mikro dari Investree dan mitra keuangan lainnya” lanjutnya.
Melalui kolaborasi ini, pembiayaan dengan total Rp1,25 Miliar akan disalurkan kepada UMKM warung di pedesaan oleh Dagangan dengan menggandeng mitra-mitra keuangan seperti Investree, Julo dan kedepannya akan bertambah mitra keuangan lainnya.
Danang Kusuma selaku VP of Digital Partnerships & SME Loan Investree menambahkan bahwa Investree menyadari potensi UMKM dari sektor usaha warung terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup besar.
"Nantinya Investree dan Dagangan akan mengembangkan kerja sama dan berintegrasi untuk memberikan terobosan kemudahan bagi para pemilik usaha warung yang menggunakan aplikasi Dagangan dalam proses mengajukan pinjaman modal usaha. Kemudahan akses keuangan melalui digitalisasi ini diharapkan dapat menstimulasi lebih banyak UMKM warung dalam meningkatkan profit dalam menjalankan usahanya” ucap Danang.
Baik Dagangan dan Investree berharap kolaborasi ini, yang didukung oleh pemerintah, dapat memberikan dukungan bagi jutaan UMKM warung di pedesaan untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan profit serta memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan UMKM dan pertumbuhan ekonomi inklusif secara nasional.