Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Produsen Semikonduktor China Melonjak 15 Persen saat Debut

Saham Hua Hong, produsen semikonduktor asal China, melonjak 15 persen saat debut perdagangan di bursa Shanghai.
Chip semikonduktor./Bloomberg
Chip semikonduktor./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Saham Hua Hong Semiconductor Ltd. melonjak 15 persen pada debut perdagangan di Shanghai, China setelah perusahaan ini berhasil meraup 21,2 miliar yuan atau setara dengan US$2,96 miliar) dalam penjualan ekuitas baru terbesar di kawasan Asia Pasifik tahun ini.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (7/8/2023), saham Hua Hong diperdagangkan setinggi 59,88 yuan pada awal perdagangan sebelum memangkas keuntungan.

Perusahaan menjual 408 juta saham, atau 24 persen dari total modal sahamnya, dengan harga 52 yuan per saham. Setengah dari penawaran tersebut dialokasikan untuk 30 investor strategis, dengan sisanya didistribusikan di antara dana dan individu. Perusahaan semikonduktor asal China ini sudah terdaftar di Hong Kong.

Tahun ini, Hua Hong direncanakan akan bergabung dengan sejumlah perusahaan semikonduktor yang memulai debutnya di daratan China. Hal tersebut akan memberikan akses ke pasar publik kepada perusahaan-perusahaan ini yang dinilai selaras dengan rencana Beijing untuk mendukung kemajuan industri.

Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya melawan kampanye yang dipimpin oleh Amerika Serikat untuk memblokir akses ke teknologi-teknologi canggih asal China. 

AS telah memasukkan perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga riset China ke dalam daftar hitam di berbagai bidang, mulai dari cip semikonduktor dan superkomputer hingga cloud dan data mining.

Pencatatan Hua Hong di papan saham Shanghai menyusul penawaran saham perdana pada 2014 di Hong Kong, di mana perusahaan ini berhasil mengumpulkan dana sekitar 2,6 miliar dollar Hong Kong. Perusahaan ini membuat semikonduktor pada wafer 200mm untuk aplikasi khusus, menyediakan produk untuk elektronik konsumen, komunikasi, dan komputasi.

Sementara itu, pasar domestik China untuk IPO, yang merupakan pasar tersibuk di dunia sejak tahun lalu, telah menunjukkan tanda-tanda pendinginan.

Dana yang terkumpul di bursa-bursa di Shenzhen, Shanghai dan Beijing telah menurun sejak bulan Maret di tengah-tengah kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper