Bisnis.com, JAKARTA - PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) tengah membidik sejumlah proyek strategis seperti paket pekerjaan hunian ASN di Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga proyek tambang di Sumbawa.
Presiden Direktur WSBP FX Poerbayu Ratsunu mengatakan kedua proyek tersebut merupakan prioritas yang tengah digeluti pihaknya. Adapun, hal ini dilakukan untuk mengejar target perolehan kontrak sebesar WSBP Rp3,8 triliun.
"Konsentrasi kami masih di IKN ada pekerjaan-pekerjaan untuk ASN, kami juga ada pertambangan yang kami targetkan di Sumbawa itu juga menjadi target kami untuk bekerja disana," kata Poerbayu dalam agenda 'Quo Vadis Industri Beton Nasional: Potensi dan Tantangan dalam Proyek-Proyek Strategis', Rabu (26/7/2023).
Tak tinggal diam, pihaknya berkomitmen untuk mengembangkan sejumlah produk material bangunan gedung untuk mendukung pengerjaan proyek strategis IKN.
"Kalau kami nanti dipercaya untuk mengerjakan perumahan ASN ini kami sudah mempunyai produk-produk yang akan kami kembangakn dan kami akan terus lakukan inovasi untuk fasilitasnya misalnya fasad, dan lainnya ini akan menekan biaya dan waktuuntu pengerjaannya," ujarnya.
Pada semester pertama 2023, WSBP meraih nilai kontrak baru sebesar Rp975 miliar. Nilai kontrak baru nya ini naik 46 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Target nilai kontrak baru hingga akhir 2023 sebesar Rp3,8 triliun. Adapun, pendapatan usaha WSBP tercatat sebesar Rp640 miliar, dengan laba kotor Rp96 miliar.
Di samping itu, Poerbayu menyampaikan proyek yang saat ini tengah dikerjakan WSBP di IKN yaitu Pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung Kawasan Istana Kepresidenan RI, Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4, dan Proyek Tol Simpang Tempadung - Pulau Balang Seksi 5A.
"Kami juga mendukung tol-tol yang sedang dikerjakan oleh kami sendiri seperti Tol Bocimi, Tol Pasuruan-Probolinggo, maupun ruas tol dari owner lainnya. Kami juga saat ini sedang membantu perusahaan Jepang untuk proyek rekonstruksi jembatan di Palu," tuturnya.
Lebih lanjut, dia optimistis bisnis konstruksi WSBP akan melaju setelah menyelesaikan restrukturisasi keuangan. Meskipun, ada sedikit tantangan untuk mendapatkan pendanaan, namun sejumlah vendor WSBP saat ini masih mempercayai perusahaan tersebut.
"Dengan restrukturisasi keuangan kemarin, vendor-vendor ini masih banyak yang mendukung kami. WSBP juga mendapat pasokan bahan baku yang sangat baik dari mereka, sehingga kami masih bisa berproduksi saat ini," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, WSBP saat ini memiliki 9 plant precast yang dapat memproduksi 3,7 juta ton per tahun, 23 batching plant readymix di berbagai lokasi proyek, 3 Quarry (Banten 35 hektare, Jawa Timur 37,5 hektare, dan Sulawesi (2,98 hektare), 400 mixer truck dan 100 wheel loader.