Mengutip laporan Council On Foreign Relation bertajuk The IMF: The World’s Controversial Financial Firefighter, rekomendasi dari Uni Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB), dan IMF (troika) kepada Yunani untuk melakukan penghematan justru memperdalam kontraksi ekonomi.
Krisis Yunani bermula saat negara tersebut mencatatkan akumulasi defisit anggaran setiap tahunnya dengan rata-rata sebesar 6 persen dari PDB selama 30 tahun. Hal ini pun melanggar maksimum defisit yang ditetapkan Uni Eropa (UE), yakni 3 persen.
Hal itu diperparah dengan kondisi pasar obligasi Yunani yang masih sangat terbatas. Alhasil, Yunani menjual Surat Utang Negara (SUN) kepada investor di Perancis, Swiss, dan Jerman dan mengakibatkan negeri para dewa ini gagal bayar saat SUN jatuh tempo pada 2010.
Kegagalan tersebut membuat pemerintah Yunani meminta bantuan IMF untuk mengatasi krisis utang. Dana bantuan darurat sebesar 110 miliar euro atau setara US$125 miliar pada Mei 2010 mengucur dari kantong IMF dan sejumlah lembaga-lembaga Eropa.
Menyitir kajian Badan Kebijakan Fiskal, kesepakatan itu harus dibayar mahal oleh Yunani. Sebagai gantinya, Yunani setuju mengurangi APBN sebesar US$43 miliar dalam masa tiga tahun guna mengurangi defisit menjadi di bawah 3 persen dari PDB menjelang tahun 2014.
Namun, sampai dengan jatuh tempo pada 2015, Yunani rupanya tidak mampu membayar utang dana talangan pertama kepada IMF yang mencapai nilai US$1,7 miliar. Parahnya, setelah menerima bantuan lebih dari 240 miliar euro, ekonomi Yunani masih terpuruk.
“Yunani telah menjadi contoh paling terkenal, karena langkah-langkah penghematan yang diberlakukan troika [IMF, UE, ECB] memperdalam kontraksi ekonomi negara itu,” tulis laporan Council On Foreign Relation.
Beberapa tahun kemudian, IMF mengakui telah melakukan kekeliruan dalam menangani paket talangan dana tahap pertama untuk Yunani pada Mei 2010, karena terlampau optimistis terhadap asumsi pertumbuhan ekonomi Negeri Para Dewa tersebut.
Berdasarkan laporan BBC, lembaga dan moneter ini beralasan bahwa telah melanggar peraturannya sendiri terkait dengan pemberian akses pembiayaan pada situasi tertentu.