Bisnis.com, JAKARTA – PT Arsy Buana Travelindo Tbk (ABT/HAJJ) mencetak kinerja impresif sepanjang 2023, seiring normalisasi ibadah umrah dan haji di Arab Saudi. Hingga Mei 2023, perseroan membukukan pendapatan Rp 181 miliar, naik 77 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp102 miliar.
Sejalan dengan itu, laba bersih meroket 180 persen menjadi Rp16 miliar dari Rp 5,7 miliar. Tren ini diprediksi terus berlanjut sampai akhir 2023. Apalagi, ABT meraih pemesanan kamar haji pada Juni 2023 dengan pendapatan Rp 72 miliar.
Maka dari itu, manajemen ABT meyakini, realisasi pendapatan 2023 bisa menembus Rp500 miliar, di atas target Rp461 miliar, naik dari realisasi 2022 sebesar Rp 318 miliar. Dengan margin laba bersih (net profit margin) 8 persen, laba bersih ABT tahun ini bisa mencapai Rp 40 miliar, naik tajam dari tahun lalu Rp2,48 miliar.
ABT adalah penyedia layanan (service provider) umrah dan haji, meliputi penyediaan kamar hotel, tiket, dan land arrangement (LA). Dalam menjalankan usaha, ABT bekerja sama dengan penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU), hotel, dan maskapai penerbangan.
Direktur Utama ABT Saipul Bahri menuturkan, hingga Mei 2023, perseroan memfasilitasi keberangkatan sekitar 3.500 jemaah umrah. Jumlah ini bakal terus bertambah sampai akhir tahun.
“Pada 29 Juli 2023, kami akan mulai melayani PPIU untuk memberangkatkan jemaah umrah ke Tanah Suci. Ini akan terus bergulir sampai tahun depan,” kata Saipul usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2023 di Jakarta, Jumat (30/6/2023).
Baca Juga
Hingga akhir 2023, dia menerangkan, perseroan menargetkan menangani sekitar 16 ribu jemaah umrah ke Tanah Suci dari berbagai PPIU, naik dari tahun lalu 14 ribu. Tahun depan, ABT membidik penanganan 16-18 ribu Jemaah umrah.
“Jemaah umrah Indonesia mencapai 1,5 juta per tahun. Jumlah ini diyakini terus melesat, mengingat Arab Saudi menargetkan jumlah jemaah umrah menembus 30 juta pada 2030. Ini memperkuat prospek bisnis ABT,” kata Saipul.
Direktur Keuangan ABT Agung Prabowo Nugroho menyatakan, perseroan akan menjaga margin laba bersih 8 persen tahun ini. Dengan demikian, laba bersih ABT tahun 2023 bisa mencapai Rp 40 miliar tahun ini.
Di sisi lain, HAJJ baru melangsungkan RUPST. Pemegang saham ABT menyetujui enam agenda RUPST 2023. RUPST mengesahkan antara lain, persetujuan laporan tahunan 2022, serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada direksi dan dewan komisaris perseroan atas pengurusan dan pengawasan yang dijalankan selama tahun buku 2022.
Selain itu, RUPST juga mengeluarkan persetujuan untuk penunjukan kantor akuntan publik audit laporan keuangan perseroan untuk tahun buku 2023. Ketiga, persetujuan penetapan gaji atau honorarium serta tunjangan lainnya bagi direksi dan dewan komisaris perseroan tahun buku 2023.
Selanjutnya, penyesuaian anggaran dasar perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan OJK No. 14/POJK.04/2022 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik.
Terakhir, RUPST mengesahkan laporan hasil penggunaan dana hasil penawaran umum. Selain itu, melakukan perubahan susunan anggota direksi dan/atau dewan komisaris perseroan.