Jalan Tol Terpanjang di Jakarta
5. Jakarta-Cikampek
Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang juga dikenal Tol Japek merupakan tol terpanjang yang membentang di Jakarta, dengan total panjang 83 km. Tol yang diresmikan Soeharto pada tahun 1988 ini juga menjadi jalan tol dengan rest area terbanyak.
Jalan tol ini menghubungkan Jakarta dengan Jawa Barat, Tol Japek memiliki tol layang bernama Jalan Tol Mohamed Bin Zayed (MBZ) yang juga menjadi tol layang terpanjang di Indonesia dengan panjang 36,4 kilometer.
Jalan tol layang MBZ ini hanya diperuntukan bagi kendaraan golongan I dan II, yakni sedan, mobil jip, mobil pick up, bus, dan truk besar dengan dua gandar.
6. Cawang-Tomang-Pluit
Jalan tol sepanjang 23 kilometer ini merupakan bagian dari ruas tol dalam kota. Terletak di kawasan strategis ibukota, tol ini terhubung dengan lima jalan tol lainnya, yaitu Jakarta-Bogor-Ciawi, Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Prof.Dr.Ir.Soedijatmo, Jalan Tol Jakarta-Tangerang, serta Jalan Tol Cawang-Tanjung Priok-Pluit.
7. Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit
Jalan Tol Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga dikenal sebagai jalan tol lingkar dalam. Mulanya pada pembangunan 1989, jalan tol ini hanya sepanjang 17 kilometer dari Cawang hingga Tomang. Barulah selanjutnya jalan diperpanjang hingga 27 kilometer mencapai Pluit.
8. JORR S
Jalan Tol JORR S, Jakarta Outer Ring Road atau dikenal juga sebagai jalan tol lingkar luar pertama kali diusulkan pada tahun 1985, tetapi pembangunannya baru bisa direalisasikan pada 1993 dan mulai beroperasi lima tahun setelahnya.
Baca Juga
JORR S merupakan inisial untuk seksi selatan sepanjang 14,25 kilometer yang menghubungkan Taman Mini, Kampung Rambutan, Pondok Indah, dan Pondok Pinang.
9. JORR Non S
JORR Non S berarti JORR selain seksi selatan, yakni seksi tengah (JORR C) dan seksi utara (JORR U). JORR-C dan JORR-U dibangun pada tahun 2002, masing-masing selesai dua dan empat tahun setelahnya.
JORR-C menghubungkan JORR-S di Cikunir dengan JORR-U di Tanjung Priuk, sedangkan JORR-U menghubungkan Tanjung Priuk dengan Cibitung.
10. JORR W1 (Kebon Jeruk - Penjaringan)
Sama dengan JORR-S dan non S, JORR W1 dikelola oleh PT Jalantol Lingkarluar Jakarta. Membentang sepanjang 9,85 kilometer, jalan tol yang baru beroperasi 13 tahun ini melintasi Kebon Jeruk, Puri Kembangan, Cengkareng, sampai Penjaringan.
11. JORR W2 (Kebon Jeruk - Ulujami)
Tol lingkar luar selanjutnya yaitu JORR W2 sepanjang 7,87 kilometer ini baru beroperasi pada tahun 2013. Jalan Tol JORR W2 Utara terbagi atas 2 (dua) seksi, yaitu Seksi Kebon Jeruk – Joglo dan Seksi Joglo – Ulujami.
12. Akses Tanjung Priok
Jalan Tol Akses Tanjung Priok diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 15 April 2017. Pembangunan jalan tol sepanjang 11,4 kilometer ini diharapkan dapat mempercepat arus distribusi logistik dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok.
13. Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu)
Jalan Tol Becakayu sepanjang 15,2 kilometer beroperasi penuh pada 1 April 2023. Pembangunan Jalan Tol Becakayu sebagai alternatif untuk menghindari kemacetan di jalan arteri wilayah Jakarta Timur dan Bekasi.
Selain itu, kehadiran jalan tol ini diharapkan dapat mengurai kepadatan lalu lintas dari arah Tanjung Priok menuju Bekasi dan sebaliknya.
14. Depok-Antasari
Jalan Tol Depok-Antasari akan memiliki total panjang 28 kilometer jika telah beroperasi penuh. Namun, saat ini baru seksi I (Antasari-Brigif) dan seksi II (Brigif-Sawangan) yang telah beroperasi dengan panjang 12,1 kilometer.
Jalan Tll ini terletak di bagian selatan Jakarta yang menghubungkan beberapa pusat populasi di Kawasan Metropolitan Jabodetabek. Jalan tol ini menghubungkan wilayah Depok – Antasari dengan rencana perluasan ke Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.
15. Kelapa Gading-Pulo Gebang
Jalan Tol Kelapa Gading-Pulo Gebang sepanjang 9,2 kilometer diresmikan Presiden Jokowi pada 23 Agustus 2021.
Jalan tol ini merupakan bagian dan melengkapi Jalan Tol Metropolitan Jabodetabek serta bagian dari Lingkar Dalam Jakarta dan Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road).
Keberadaan segmen tol ini diharapkan dapat meningkatkan kecepatan distribusi logistik sekaligus meningkatkan daya saing komoditas Indonesia.