Bisnis.com, JAKARTA - Kawan Lama Group yang memiliki beberapa unit usaha ritel seperti Ace Hardware, Informa hingga pusat belanja Living World terus melakukan ekspansi bisnis untuk terus bertumbuh.
Vice President of Corporate Affairs, Communications, & Sustainability Kawan Lama Group Melinda Pudjo mengatakan bahwa dalam kurun 8 bulan terakhir, Kawan Lama Group telah melakukan beberapa pengembangan produk sebagai bagian ekspansi bisnis.
“Dalam kurun 8 bulan ini ada beberapa brand yang lahir. Jadi ekspansi bisnis pengembangan pilar ke bawah dan ke atasnya nggak berhenti. Itu selalu Pak Kun [Pendiri Kawan Lama Group Kuncoro Wibowo] tekankan, inovasi, inovasi. Jika tidak inovasi mungkin tidak akan seperti ini,” ujarnya dalam kunjungan ke Kantor Bisnis Indonesia, Selasa (6/6/2023).
Melinda mengatakan, jika kinerja perseroannya cukup baik selama ini meski perusahaan-perusahaan yang bermain perkakas rumah tangga dan furnitur makin ramai di Tanah Air.
“Saat ini, pangsa pasar dengan yang lain berbeda. Informa juga ada Informa Elektronik. Tentunya ada juga tantangan, tapi kami performanya membuahkan hasil dengan dapat beberapa penghargaan atau award. Itu juga tentu tidak terlepas dari performa keuangannya juga yang bagus,” tutur dia.
Lebih lanjut, Melinda pun tak menampik jika presentase produk-produk yang dijual lini bisnis Kawan Lama masih banyak yang berasal dari luar negeri atau impor. Meski demikian, Melinda menegaskan tetap membuka kesempatan produk lokal untuk masuk dalam katalog ritel mereka.
Baca Juga
“Tentunya dari sisi bisnis terbuka sekali, kalau bisa ada produk lokal, kualitasnya baik, sesuai spesifikasi tentunya kami akan pilih lokal. Untuk berapa persennya, berapa konten lokal, konten impor kami harus cek lagi. Tapi tentunya ada pertimbangan pertimbangan tertentu yang kenapa konten impor masih ada. Tentunya produk-produk itu ada lisensi dari Ace Amerika jadi tidak semudah itu mengonversi produk UMKM,” paparnya.
Menurut dia, saat ini PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) pun mempunyai unit bisnis bernama Pendopo yang seratus persen menjajakan produk lokal atau UMKM.
“Itu 200 lebih UMKM tidak hanya kita beli tapi kita bina juga, yang di Sikka [Nusa Tenggara Timur] itu 1 tahun kita bina. Bener-bener mereka agar bisa memenuhi ritel modern. Punya standarisasi harga, kualitas, finance, mereka mempunyai akhirnya peningkatan perekonomian. Itu adalah komitmen Ace untuk memperkaya juga konten Indonesia,” ungkap Melinda.
Dia mengatakan, Kawan Lama Group mempunyai unit bisnis multisektor yang bergerak di enam pilar bisnis, yakni industrial & commercial, consumer retail, food and beverage, property dan hospitality, hingga manufacturing. Hingga saat ini Kawasan Lama Group telah menaungi lebih dari 30 merek usaha, 11 pusat distribusi, dan lebih dari 1.000 toko.
Agar terus berfokus pada pengembangan pilar bisnisnya, Kawan Lama Group akan menggenjot inovasi khususnya di bidang teknologi seiring dengan tantangan digital saat ini. Salah satu terobosannya, yaitu pengembangan konsep omnichannel lewat Rupa Rupa. Konsep ini menggabungkan pengalaman belanja online yang terhubung dengan jaringan toko offline ritel Kawan Lama Group (Ace, Informa, Toys Kingdom, dan lainnya).
“Menyadari lini bisnis sudah besar, kami makanya mengembangkan digital dengan konsep omnichannel. Kami mengkombinasi produk yang kita punya produk yang sudah ratusan ribu, toko yang sudah seribu. Jadi ambil di toko, scan and shop belanjanya di Rupa Rupa. Jadi konsep omnichannel kata Bu Tere [Teresia Wibowo] itu hanya segelintir di Indonesia yang punya. Banyaknya tuh toko offline dan online,” ujar Melinda.