Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petrokimia Gresik Mau Pakai 100 Drone Buat Pertanian Pintar

Anggota holding BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Petrokimia Gresik akan memperkuat program pertanian pintar dengan menggunakan drone.
Anggota holding BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Petrokimia Gresik akan memperkuat program pertanian pintar dengan menggunakan drone. /Terra Drone
Anggota holding BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Petrokimia Gresik akan memperkuat program pertanian pintar dengan menggunakan drone. /Terra Drone

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pelat merah anggota holding BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Petrokimia Gresik akan memperkuat program pertanian pintar alias smart precision farming dengan menambah jumlah drone pemupuk tanaman. 

Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, program Smart Precision Farming" akan dijalankan dengan mengembangkan teknologi baru pada pertanian Indonesia. Contohnya, lewat pemanfaatan drone dan penggunaan produk pupuk dengan teknologi nano. 

"Ini merupakan inovasi dari Insan Petrokimia Gresik untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan pertanian di Indonesia di masa mendatang," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (31/5/2023). 

Pemanfaatan drone untuk pemupukan telah melalui tahap uji coba dari Petrokimia Gresik. Salah satu fungsi utamanya, yakni menghemat biaya produksi bagi petani. 

Pasalnya, Dwi Satriyo menjelaskan bahwa salah satu item cost yang mahal dalam budidaya pertanian adalah tenaga kerja. Sedangkan drone, cukup dioperasikan oleh satu orang, bisa menjangkau hingga 20 hektare lahan setiap harinya. 

Drone ini telah dilengkapi dengan alat pendeteksi kondisi tanaman, jika ada tanaman yang kekurangan pupuk maka akan melakukan penambahan dosis pupuk sesuai kebutuhan. Sebaliknya, jika tanaman sudah subur maka dosis pupuknya juga akan dikurangi, sehingga pemupukannya lebih presisi. 

Petrokimia Gresik saat ini memiliki dua drone, dan akan ada penambahan sampai 100 unit drone. Harapannya, ke depan di setiap area akan ada skuadron drone yang kerjanya melengkapi Mobil Uji Tanah (MUT) Petrokimia Gresik dan keliling ke seluruh Indonesia. 

Terlebih, drone ini juga bisa meng-capture geospasial sehingga bisa melihat kondisi tanaman yang dibudidaya, apakah tumbuh subur atau sebaliknya. Hasil capture ini juga dapat dikoneksikan dengan satelit, sehingga scale up-nya bisa dimanfaatkan untuk pertanian Indonesia, di mana hasil capture ini dapat memberikan data luas tanam yang ada di negara ini. 

Adapun, pupuk dengan teknologi nano nantinya akan diaplikasikan ke lahan pertanian dengan menggunakan drone yang yang telah diuji coba itu. Nantinya, pupuk berteknologi nano besutan Petrokimia Gresik terbilang akan menjadi yang pertama diproduksi oleh produsen pupuk Indonesia. 

"Pupuk ini akan kami luncurkan di hari ulang tahun ke-51 Petrokimia Gresik dan memiliki sejumlah kelebihan, di antaranya pengaplikasian yang jauh lebih efektif dan efisien. Sedangkan Smart Precision Farming akan terus kami kembangkan dan persiapkan dengan baik agar dapat segera terimplementasi," jelasnya. 

Terakhir, Dwi Satriyo juga mengatakan Smart Precision Farming juga harapannya bisa mendorong dan meningkatkan ketertarikan generasi muda terjun di sektor pertanian. Mengingat, generasi muda identik dengan teknologi dan segala sesuatu yang praktis. 

"Ini adalah angin segar bagi sektor pertanian Indonesia yang harus terus kita dorong dengan kemajuan teknologi,” pungkasnya. 

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo berkesempatan meninjau kesiapan program Smart Precision Farming itu di Gresik, Jawa Timur, Selasa (30/5/2023) malam. 

Mentan dalam arahannya menyampaikan bahwa pertanian adalah sumber daya yang saat ini paling siap untuk mendukung negara semakin kokoh, kuat, dan sejahtera. Apalagi pertanian juga bersentuhan langsung dengan masyarakat yang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian beserta sektor lain. 

"Kalau begitu Petrokimia Gresik menjadi sangat penting bagi Republik ini. Petrokimia Gresik menjadi kekuatan yang utama. Tapi kita tidak bisa bertani seperti kemarin, tertinggal banget. Ongkosnya bisa mahal, hasilnya sederhana," jelas Mentan. 

Mentan pun mengapresiasi program pertanian pintar yang digagas Petrokimia Gresik untuk pertanian Indonesia semakin baik. Namun, dirinya tetap mengingatkan jangan sampai inovasi mandek karena Petrokimia Gresik cepat berpuas diri. 

"Tidak boleh kalah dengan yang lain. Kalau secara nasional iya [maju], tapi kita juga harus lihat bagaimana majunya Thailand, bagaimana majunya India. Beruntung kita hari ini melihat Smart Precision Farming," tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper