Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi memulai pembangunan Terminal Penumpang Tipe A Purworejo Baru. Terminal tersebut nantinya akan menghubungkan Bandara Yogyakarta International Airport serta sejumlah destinasi wisata di sekitarnya.
Adapun, revitalisasi tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama atau ground breaking pekerjaan konstruksi, yang dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, pada Minggu (21/5/2023), di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memaparkan, pembangunan terminal ini merupakan bagian dari program Revitalisasi Terminal Tipe A secara nasional yang dilakukan Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat. Revitalisasi dilakukan agar fasilitas dan layanan terminal semakin baik, sehingga dapat menumbuhkan budaya masyarakat untuk menggunakan angkutan massal bus.
Dia mengatakan hal ini merupakan arahan dari Presiden RI Joko Widodo yang terus berupaya meningkatkan penggunaan transportasi massal.
"Pembangunan terminal bus seperti di Solo, Salatiga, Demak, Purwokerto, dan sekarang di Purworejo juga sekaligus menambah fungsi terminal sebagai pusat kegiatan masyarakat dan fungsi ini bisa berkelanjutan," jelas Budi Karya dikutip dari keterangan resminya, Senin (22/5/2023).
Dia melanjutkan, Terminal Tipe A Purworejo akan menghubungkan Bandara Yogyakarta International Airport di Kulonprogo, dan sejumlah destinasi wisata seperti KSPN Borobudur dan Bendungan Bener. Selain akan meningkatkan konektivitas antar wilayah perkotaan dan antar provinsi, kehadiran terminal ini diharapkan dapat mendorong potensi pariwisata, dan meningkatkan perekonomian daerah.
Baca Juga
Budi Karya melanjutkan, pihaknya memberikan kesempatan kepada berbagai pihak, mulai dari BUMN, BUMD, hingga swasta untuk bekerjasama dalam pengembangan Terminal Penumpang Tipe A Purworejo melalui berbagai skema kerjasama pemerintah dan badan usaha.
Selain itu, Kemenhub juga berupaya mendorong tumbuhnya UMKM di Purworejo dan sekitarnya untuk memanfaatkan area tenant yang nantinya disediakan di area terminal.
Dengan mengusung konsep mix use, terminal ini memiliki tiga fungsi utama, tidak hanya sebagai tempat naik turun penumpang bus, tetapi juga sebagai pendorong dan penggerak perekonomian wilayah dan sebagai pusat kegiatan sosial, seni dan budaya. Melalui konsep ini, terminal dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti: area komersial bagi UMKM, kuliner, pelayanan publik, hotel, tempat belanja, ruang serbaguna dan lain sebagainya.
Terminal baru ini akan dibangun di lokasi baru, yaitu sekitar 500 meter dari terminal eksisting. Budi Karya mengatakan, terminal lama telah beroperasi sejak tahun 1994 dan ditetapkan menjadi Terminal Tipe A mulai tahun 2003.
Lokasi Terminal Purworejo baru akan berada di Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, atau berada di seberang Mapolres Purworejo. Nantinya terminal lama yang aset tanahnya merupakan milik desa akan dikembalikan kepada pihak desa.
"Lokasi baru pembangunan terminal Purworejo ini lebih strategis dan tanahnya telah dihibahkan. Keberadaan terminal baru ini diharapkan dapat semakin meningkatkan pelayanan transportasi jalan seperti bus,” lanjutnya.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyambut baik dibangunnya terminal baru di Purworejo. Menurutnya, hal ini bisa dimanfaatkan oleh para pelaku seni, UMKM, dan juga masyarakat pengguna jasa transportasi bus.
“Semoga dengan kehadiran terminal yang makin lengkap fasilitasnya ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Purworejo dan sekitarnya,” ujar Ganjar.
Pembangunan terminal yang dikelola oleh Kemenhub melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah X Provinsi Jawa Tengah ini dibiayai dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan total pagu anggaran Rp35 miliar, yang dimulai tahun 2022 hingga tahun 2024. Mengingat pentingnya fungsi dari terminal ini, pembangunan terminal baru ditargetkan dapat selesai lebih cepat yaitu di akhir 2023.
Gedung terminal baru akan dibangun lebih luas dari terminal lama, yaitu dengan luas sekitar 2.200 meter persegi dan akan dibangun dua lantai. Adapun di lantai 1 akan digunakan untuk sarana parkir, area drop off, area tunggu keberangkatan, area tunggu kedatangan, area tiket dan sentra informasi, lift, area tenant, toilet, CCTV dan keamanan. Sementara, di lantai 2 terminal akan digunakan untuk fasilitas area duduk kuliner, ruang tunggu dan penitipan barang, toilet, dan area kerja Korsatpel Terminal.
Terminal ini memiliki enam area ruang tunggu keberangkatan, enam area keberangkatan parkir bus, dan dua lajur kedatangan bus. Serta mampu menampung hingga 1.000-1.200 penumpang per hari dan melayani pergerakan sekitar 128 bus antar provinsi per hari.