Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa stabilitas sistem keuangan Indonesia masih terjaga hingga kuartal I/2023.
Hal ini disampaikannya dalam acara Peluncuran Buku Kajian Stabilitas Keuangan No. 40 pada Rabu (10/5/2023).
Sistem keuangan di dalam negeri pun kata Perry tetap tangguh dalam menghadapi dampak dari krisis perbankan di Amerika Serikat (AS) dan ketidakpastian pasar keuangan global.
“Sistem keuangan juga berdaya tahan dalam menghadapi dampak penutupan sejumlah bank di AS maupun dari keketatan kondisi pasar keuangan global,” katanya.
Ketahanan sektor keuangan tersebut, imbuhnya, salah satunya tercermin dari penyaluran kredit dan pembiayaan yang tumbuh ekspansif pada akhir 2022, yaitu sebesar 11,35 persen.
“Ketahanan juga terjaga ditopang oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, dan risiko kredit yang terkendali,” jelas Perry.
Baca Juga
Dia menambahkan, uji ketahanan atau stress test yang dilakukan BI pun menunjukkan kuatnya perbankan Indonesia dalam menghadapi tekanan, baik dari risiko likuiditas dan pasar akibat dari kenaikan tingkat imbal hasil SBN dan volatilitas terhadap nilai tukar rupiah, maupun risiko kredit.
“Inklusi ekonomi dan keuangan juga terus meningkat sejalan dengan kinerja UMKM yang tumbuh positif,” tutur Perry.