Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Catat Kerugian, Jasa Ekspedisi UPS dan FedEX Lakukan Penghematan

Baik UPS maupun FedEx melakukan penghematan dengan mengoperasikan jaringan yang lebih kecil.
Pekerja FedEx melakukan bongkar muat barang di New York/ Bloomberg - Michael Nagle
Pekerja FedEx melakukan bongkar muat barang di New York/ Bloomberg - Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja finansial perusahaan pengantaran paket UPS (United Parcel Service) pada kuartal I/2023 menunjukkan penurunan pendapatan sebesar 6 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022.

Hal ini menyebabkan harga saham perusahaan turun sekitar 10 persen karena investor menilai hasil yang dilaporkan.

UPS juga mengalami penurunan rata-rata volume paket harian sebesar 5,4% dari tahun ke tahun.

CEO UPS Carol Tomé telah menghadapi tekanan untuk mempertahankan kinerja perusahaan di tengah persaingan yang semakin ketat di industri logistik dan pengiriman paket.

"UPS akan terus mengelola jumlah karyawan dengan mempertimbangkan tingkat volume bisnis global dengan penggunaan teknologi. Kami juga akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK),” kata CFO Brian Newman dikutip dari Business Insider, Sabtu (29/4/2023).

 Tak hanya UPS, pesaingnya, FedEx juga telah melakukan PHK besar-besaran, mengurangi operasional pengiriman barang serta mengubah struktur organisasi dan bisnis perusahaan secara menyeluruh agar lebih efisien dan dapat menghemat biaya

Menurut Glenn Gooding, seorang mantan karyawan UPS yang saat ini menjadi presiden iDrive Logistics, pemangkasan tenaga kerja dalam periode penurunan ekonomi adalah hal yang biasa dan perusahaan akan mempekerjakan lagi saat volume bisnis meningkat.

Selain itu, UPS sedang dalam proses negosiasi dengan serikat pekerja Teamsters Union mengenai kesepakatan baru terkait biaya tenaga kerja.

Baik UPS maupun FedEx melakukan downshifting dan merencanakan masa depan dengan jaringan yang lebih kecil dan lebih efisien. Langkah-langkah ini mencakup penggabungan fasilitas penyortiran dan pengurangan jumlah karyawan.

UPS berencana untuk menggabungkan beberapa pusat penanganan paket ke dalam fasilitas otomatis yang lebih besar. Mereka akan memanfaatkan teknologi untuk memperbesar kapasitas pusat regional mereka dan mengurangi kebutuhan akan gedung-gedung kecil lainnya.

Sebagai rantai pasok asal Amerika, pihaknya akan mulai menjual fasilitas secara perlahan pada kuartal kedua tahun ini dan meningkatkan penjualan hingga tahun 2025.

Dengan memanfaatkan otomatisasi di gedung yang lebih besar, waktu perjalanan ekstra tidak menjadi masalah karena proses sortir paket menjadi lebih cepat.

CEO UPS Carol Tomé, yang telah berada di dewan direksi UPS selama 17 tahun sebelum menjabat sebagai CEO pada tahun 2020, menjelaskan bahwa sebelumnya UPS membangun fasilitas baru dan memisahkan gedung-gedung untuk tumbuh sebagai perusahaan.

Namun, sekarang UPS sedang fokus pada penggabungan penanganan paket ke dalam fasilitas otomatis yang lebih besar, yang memungkinkan perusahaan untuk mengurangi jumlah bangunan dan menghemat biaya operasional.

Sementara itu, FedEx sedang melakukan perombakan perusahaan dengan fokus pada integrasi jaringan layanan pengiriman paket yang ditawarkan oleh perusahaan FedEx, yaitu Ground dan Express untuk menghilangkan redundansi.

Mereka mengandalkan teknologi Dataworks untuk mengatur dan memanfaatkan data perusahaan agar lebih fleksibel dan efisien. FedEx juga akan menutup beberapa fasilitas Express dan memindahkan operasinya ke gedung Ground terdekat.

Saat ini, UPS dan FedEx menggunakan teknologi untuk mengubah momen penghematan yang dipaksakan menjadi efisiensi di masa depan.

Mereka tidak mengandalkan AI mutakhir atau robot humanoid futuristik, melainkan menggabungkan pusat-pusat penyortiran menjadi lebih besar dan lebih otomatis.

FedEx menggunakan data untuk memahami di mana gedung dan orang dibutuhkan dan di mana mereka tidak berada, sementara UPS menggunakan otomatisasi untuk mengurangi jumlah karyawan dan menurunkan beban biaya jaringan fisik mereka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper