Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinyal Dedolarisasi, Yuan China Mulai Saingi Dominasi Dolar AS

Mata uang Yuan China diprediksi akan menyaingi dominas penggunaan dolar AS di dunia. Sinyal dedolarisasi kian nyata?
Ilustrasi uang kertas Yuan dan dolar AS. REUTERS/Dado Ruvic
Ilustrasi uang kertas Yuan dan dolar AS. REUTERS/Dado Ruvic

Pergerakan Yuan Lambat

Sebagaimana diketahui, arus perdagangan dunia didominasi oleh dolar AS, euro, poundsterling, dan yen karena mata uang tersebut tersedia secara bebas dan terkait dengan ekonomi terbuka dengan cara yang tidak dimiliki oleh yuan yang dikendalikan oleh modal. Secara pasti, belum terlihat adanya tanda-tanda perubahan saat ini.

China sendiri dinilai membutuhkan waktu untuk menciptakan kepercayaan di pasar yuan yang terbatas di luar wilayahnya, yang tidak mudah untuk dikontrol oleh Beijing.

"Agar penggunaan yuan dapat berkembang dalam skala besar, diperlukan waktu 10 tahun atau lebih," kata Andre Wheeler, kepala eksekutif rantai pasokan, konsultan risiko perdagangan Wheeler Management Consulting yang berbasis di Australia.

Jika mereka mencoba mengubah perdagangan bijih besi Australia untuk diselesaikan dalam yuan, dia menilai China tidak akan mampu mengatasi skala tersebut.

Meski demikian, yuan dinilai menawarkan daya tarik lain bagi mitra dagang China. Dalam kasus Argentina, membeli barang dalam yuan menghemat cadangan dolar AS yang semakin menipis. Secara lebih luas, setiap pengadopsi baru menambah kedalaman dan kegunaan sistem mata uang.

"Semakin banyak dari kita yang menggunakannya, semakin murah penggunaannya dan semakin efisien penggunaannya," kata peneliti senior di Carnegie China, Michael Pettis.

Dia menilai dengan mencoba memaksa semakin banyak perdagangannya ke dalam renminbi, Beijing mencoba menciptakan efek jaringan yang akan membuat penggunaan renminbi untuk perdagangan menjadi lebih mudah dan dengan biaya transaksi yang lebih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper