Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Stabil, Produsen Pepsi Kerek Target Laba Tahun Ini

PepsiCo menargetkan laba per saham mencapai US$7,27 pada tahun ini, naik tipis dari proyeksi sebelumnya sebesar US$7,20.
Produk makanan ringan Lays produksi PepsiCo. Inc dipajang di minimarket di Louisville, Kentucky, AS. /Bloomberg
Produk makanan ringan Lays produksi PepsiCo. Inc dipajang di minimarket di Louisville, Kentucky, AS. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan minuman bersoda PepsiCo Inc meningkatan proyeksi laba tahunan setelah mencatat kinerja di atas ekspektasi pada kuartal I/2023, didorong oleh kenaikan harga jual.

Melansir Reuters pada Selasa (25/4/2023), penjualan produk minuman di Amerika Utara, bisnis terbesar PepsiCo, naik sebanyak 8 persen pada bulan Maret 2023.

Sementara itu, pendapatan organik Pepsico di Amerika Utara mengalami kenaikan sebesar 16 persen pada kuartal I/2023, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang naik 14 persen.

"Kategori dan demografi penjualan perusahaan tetap tangguh selama kuartal I/2023," ungkap CEO PepsiCo Ramon Laguarta dalam sebuah pernyataan.

Perseroan menargetkan kenaikan pendapatan organik pada 2023 sebesar 8 persen dari yang sebelumnya 6 persen. Adapun laba per saham ditargetkan mencapai US$7,27 pada tahun ini, naik tipis dari proyeksi sebelumnya sebesar US$7,20.

Kinerja positif PepsiCo didorong oleh kenaikan harga jual yang diumumkan pada Selasa untuk mengimbangi kenaikan pada biaya modal.

Perusahaan soda besar ini menaikkan harga pada produknya untuk menyetarakan harga jual dengan bahan baku yang dibutuhkan seperti kaleng alumunium, tenaga kerja, hingga pengiringan yang dipengaruhi oleh perang Rusia dan Ukraina.

Pada kuartal I/2023, harga rata-rata PepsiCo mengalami kenaikan hingga 16 persen.

Menurut data NielsenIQ, harga rata-rata pada 192 ons soda PepsiCo di AS mengalami kenaikan menjadi US$8,67 pada 2022 dari tahun sebelumnya US$7,57.

Sementara itu, pada tahun ini penjualan produk menunjukkan harga US$9,67.

Namun, pada Februari 2023, produsen Frito-Lay ini mengatakan mereka tidak akan menaikkan harga produknya lebih jauh dibandingkan dengan saingannya Coca-Cola.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper