Bisnis.com, JAKARTA - Kapal tanker minyak Singapura yang terdaftar diketahui telah ditemukan setelah dilaporkan hilang dan dibajak di lepas pantai Afrika.
Kapal Success 9 sendiri ditemukan di lepas pantai Abidjan, Pantai Gading pada hari Sabtu (15/4/2023), menurut pernyataan pemerintah Singapura. Awak kapal juga dilaporkan selamat.
Kapal tersebut sebelumnya juga diketahui bahwa tidak bisa dihubungi oleh pemiliknya sejak hari Senin (10/4/2023) malam di Pantai Gading.
Setelah mengetahui hal tersebut, pemilik kapal dan beberapa lembaga multinasional melakukan pencarian terkoordinasi serta memberitahu kapal komersial terdekat, untuk menemukan kapal yang hilang tersebut.
Lantas, siapa pemilik kapal Success 9 tersebut dan bagaimana kapalnya? Berikut beberapa informasi mengutip dari situs perusahaan.
Hai Soon Group adalah perusahaan terdaftar Singapura yang memiliki kapal tanker tersebut. Hai Soon Group didirikan pada tahun 1989 dan merupakan salah satu Grup Perusahaan di bawah Hai Soon Diesel & Trading.
Baca Juga
Jika melihat dari organisasi perusahaan, perusahaan ini dipimpin oleh John Lim sebagai Managing Director, dan Michael Low sebagai Executive Director.
Hai Soon Group sendiri mengoperasikan 20 kapal tanker baik di High Sea Bunkering maupun Special Limits Bunkering. Kliennya sendiri termasuk seperti di bidang minyak ataupun untuk menangkap ikan baik di perairan lokal dan internasional.
Organisasi perusahaan juga mengklaim didukung oleh Departemen Operasi, Kelautan, Teknis, Pembelian, dan Administrasi untuk menangani layanan harian pencarteran, operasi, manajemen teknis, dan fungsi awak kapal.
Selain itu, perusahaan tersebut mengklaim berurusan dengan berbagai broker dan pedagang bunkering terkenal di dunia.
Kapal yang sempat hilang, Success 9, juga tampil dalam situs perusahaan tersebut.
Kapal Success 9 ini dibangun 20 tahun yang lalu yakni pada tahun 2003. Kapal ini memiliki panjang sepasang 1078 meter, lebar 17 meter, kedalaman 8 meter dan memiliki berat 6.135 ton.
Selain itu, kapal ini juga memiliki kapasitas tangki kargo sebesar 5.400 m3, dan memiliki kapasitas pemompaan sebesar 500 m3/jam.
Pada saat pembajakan tersebut, kapal ini mengangkut 20 awak dari berbagai negara dimana salah satunya adalah warga Singapura.
Pihak dari perusahaan yakni Hai Soon Group, saat kapal tanker tersebut menghilang, perusahaan menolak untuk berkomentar dengan mengatakan menunggu perbaruan lebih lanjut.