Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jalur KA Bogor-Sukabumi Longsor, Menhub: Pemulihan Butuh 3 Bulan

Menhub Budi Karya menyebut pemulihan jalur KA Bogor-Sukabumi yang longsor membutuhkan waktu 3 bulan.
Perbaikan jalur KA Bogor – Sukabumi yang terdampak bencana longsor sejak Selasa (14/3/2023)./ Dok. Kemenhub
Perbaikan jalur KA Bogor – Sukabumi yang terdampak bencana longsor sejak Selasa (14/3/2023)./ Dok. Kemenhub

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pemulihan jalur KA Bogor – Sukabumi, yang terdampak bencana longsor sejak Selasa (14/3/2023), membutuhkan waktu hingga 3 bulan.

Budi karya mengecek upaya perbaikan dan pemulihan rel yang tengah dilakukan oleh tim gabungan di lapangan. Namun, dengan tingkat kecuraman longsor yang tinggi membuat proses pemulihan membutuhkan waktu 3 bulan.

Selain itu, meminta Ditjen Perkeretaapian (DJKA) bersama PT KAI untuk memperhatikan dan memberikan bantuan kepada para korban selamat baik yang ada di RS maupun di pengungsian.

"Perbaikan telah mulai dilakukan pada jalur rel sebelah hilir yang tidak terdampak longsor dan telah dilakukan uji coba operasional secara terbatas mulai Kamis kemarin," katanya dalam siaran pers, Jumat (17/3/2023).

Dia menuturkan untuk jalur hulu yang terdampak longsor dengan kondisi rel menggantung sepanjang 25 meter, sampai saat ini masih terus dilakukan upaya perbaikan oleh tim gabungan dari DJKA dan PT KAI.

Budi menambahkan uji coba operasional pada jalur baru sudah dimulai. Namun perlu hati-hati dengan mengurangi kecepatan dan tidak memaksimalkan jumlah penumpang.

Adapun, terkait dengan upaya rekonstruksi rel yang terdampak longsor, lanjutnya, pada tahap pertama akan dilakukan pemasangan pile, yang baru bisa dimulai setelah proses evakuasi selesai. Saat ini masih terdapat dua orang korban yang masih tertimbun longsor.

Budi menjelaskan pada tahap kedua diharapkan sudah bisa merancang rekonstruksi. Dirjen Perkeretaapian, diminta untuk mengutamakan keselamatan serta bekerja sama dengan KAI, Pemda, masyarakat, dan pihak terkait supaya ini bisa cepat dilakukan.

Budi mengingatkan agar tidak ada lagi hunian di sekitar tanah curam, karena akan memberi tekanan tertentu pada tanah yang berisiko terjadi longsor dan membahayakan penghuni rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper