Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Asal Usul Pelindo Berlabuh di Tol Cilincing-Cibitung

Sebagai perusahaan yang berfokus di bisnis pengelolaan pelabuhan, Pelindo kini terjun ke bisnis jalan tol dengan mengoperasikan Tol Cibitung-Cilincing.
Mobil patroli melintas di proyek Jalan Tol Cibitung - Cilincing (JTCC) Seksi 4 di Jakarta, Rabu (22/2/2023). Bisnis/Suselo Jati
Mobil patroli melintas di proyek Jalan Tol Cibitung - Cilincing (JTCC) Seksi 4 di Jakarta, Rabu (22/2/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo telah mulai mengoperasikan satu ruas jalan tol di Indonesia. Sebagai perusahaan yang berfokus di bisnis pengelolaan pelabuhan, perusahaan pelat merah itu kini terjun ke bisnis jalan tol.

Pelindo tercatat menjadi pengelola Jalan Tol Cibitung-Cilincing melalui cucu usahanya yakni PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways yang 100 persen sahamnya dimiliki oleh entitas anak perusahaannya yakni PT Akses Pelabuhan Indonesia dan PT Menara Maritim Indonesia.

Pada mulanya, pengusahaan Jalan Tol Cibitung-Cilincing tidak langsung dimiliki oleh Pelindo. Namun, lelang ruas tersebut dimenangkan oleh perusahaan pelat merah asal Malaysia yakni MTD Capital Berhad dan PT Nusacipta Etika Pratama pada 2006.

Dimulai pada 2015, Pelindo melalui entitas anaknya PT Akses Pelabuhan Indonesia mulai terjun ke ruas tersebut dengan mencaplok 40 persen saham milik MTD Capital Berhad dan 5 persen saham PT Nusacipta Etika Pratama. Saat itu, porsi kepemilikan saham Pelindo di ruas Jalan Tol Cibitung-Cilincing menjadi sebesar 45 persen.

MTD Capital Berhad memutuskan untuk melepas seluruh kepemilikan sahamnya di PT MTD CTP Expressway yang merupakan badan usaha jalan tol pengelola ruas Jalan Tol Cibitung-Cilincing pada April 2017. Sebesar 55 persen saham milik MTD Capital Berhad diambil alih oleh PT Waskita Toll Road.

Dengan perubahan struktur kepemilikan saham dari penanaman modal asing (PMA) menjadi penanaman modal dalam negeri (PMDN) maka pada Mei 2017 PT MTD CTP Expressway berganti nama menjadi PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways.

September 2017, Pelaksanaan konstruksi Jalan Tol Cibitung-Cilincing dimulai dengan pengeboran pondasi perdana di Ramp 1.1 A atau yang saat ini dikenal sebagai Simpang Susun Cibitung.

Dalam perjalanannya, tepatnya pada 2021, Pelindo mengucurkan dana sebesar Rp2,4 triliun untuk menjadi pemilik saham mayoritas di Jalan Tol Cibitung-Cilincing dengan mengakuisisi 55 persen saham yang dimiliki oleh Waskita Toll Road.

Transaksi itu dilakukan oleh anak usaha Waskita Karya yaitu PT Waskita Toll Road (WTR) dengan mengalihkan seluruh kepemilikan sahamnya di PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways kepada PT Akses Pelabuhan Indonesia dengan penandatanganan Akta Jual Beli Saham pada 1 Oktober 2021.

Direktur Utama PT Pelindo Solusi Logistik, Joko Noerhudha, menjelaskan keputusan untuk kepemilikan bisnis jalan tol bukan sekadar peluang bisnis dari ruas strategis yang menjadi akses kepelabuhan.

Dia menjelaskan keterlibatan Pelindo di Jalan Tol Cibitung-Cilincing menjadi salah satu tanggung jawab untuk memperlancar arus distribusi kendaraan yang semakin padat di kawasan Tanjung Priok.

"Pelindo memiliki tanggung jawab bisa menerima barang dan juga bisa mendistribusikan barang," ujarnya di Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Dalam rencana perseroan, Jalan Tol Cibitung-Cilincing nantinya juga akan tersambung dengan akses langsung ke Terminal Kalibaru.

Joko menuturkan, pembangunan akses New Priok East Access (NPEA) nantinya akan menyesuaikan seiring dengan ekspansi yang ada di Terminal Kalibaru.

"Pembangunan NPEA dimulai pada 2024 atau 2025, jadi kita akan push di 2024," ungkapnya.

Di samping itu, Joko menuturkan bahwa Jalan Tol Cibitung-Cilincing akan terus dikembangkan dengan pembangunan tempat peristirahatan yang akan terintegrasi dengan area parkir logistik.

Selain fasilitas umum yang ada di kebanyakan tempat peristirahatan, rencananya juga akan dilengkapi dengan 3 gudang, tempat bongkar muat, lapangan untuk kontainer.

Joko menuturkan untuk pembangunan tempat peristirahatan yang akan berlokasi di KM 16,5 Jalan Tol Cibitung-Cilining itu masih dalam tahap diskusi dengan mitra-mitra potensial. Menurutnya, untuk pembangunan fasilitas tersebut membutuhkan belanja modal yang cukup besar.

"Masih di dalam planning proses pembebasan lahan untuk rencana rest area itu," kata Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper