Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transmart dan BUKA Garap E Groceries, Aprindo: Tren Baru yang Disukai Masyarakat

Saat ini, sebanyak 60 persen masyarakat sudah mulai berbelanja secara offline, sisanya masih mengandalkan online sebesar 25 persen, dan 15 persen hybrid.
Tempat kasir yang tampak kosong di gerai Transmart Blok M Square, Jakarta, Senin (30/1/2023) - BISNIS/NI Luh Angela.
Tempat kasir yang tampak kosong di gerai Transmart Blok M Square, Jakarta, Senin (30/1/2023) - BISNIS/NI Luh Angela.

Bisnis.com, JAKARTA - E-Groceries, model bisnis yang mengedepankan teknologi dan usaha ritel modern makin dilirik dan dinikmati masyarakat Indonesia. 

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey menyampaikan, e-groceries bakal semakin berkembang. Namun, ini tidak akan menghilangkan kebiasaan konsumen untuk berbelanja secara offline, baik di pasar modern maupun tradisional.

“Di 2023 ini, pasca pandemi, ini adalah sesuatu yang disebut sebagai kenyataan atau dinamisasi daripada bisnis ritel, dimana ritel semakin digital, retail semakin dipergunakan sebagai sarana penjualan. Kembali lagi, e-groceries akan berkembang tapi offline juga tetap akan dikunjungi. Jadi nanti  kedepannya seperti ini,” kata Roy kepada Bisnis, Senin (13/2/2023).

Roy menjelaskan e-groceries merupakan cara berbelanja untuk masyarakat yang penuh dengan kesibukan, kepadatan, hingga tingkat mobilitas yang tinggi. E-groceries pun menjadi pilihan, mengingat masyarakat saat ini yang melek digital dan ingin lebih praktis dalam berbelanja. 

Hadirnya e-groceries dalam ritel modern juga dipandang perlu, sebagai bentuk adaptasi ritel modern terhadap kebiasaan belanja konsumen yang berubah-ubah. 

“Untuk itu memang diperlukan untuk ritel modern, diperlukan adanya adopsi, adaptif terhadap kebutuhan masyarakat yang padat, sibuk, gratis, mobilitas  tinggi, ya menyediakan e-groceries,” ujarnya.

Berdasarkan data Aprindo di 2022, sebanyak 60 persen masyarakat sudah mulai berbelanja secara offline, baik ke pasar modern maupun tradisional. Kemudian, 25 persen masyarakat memilih untuk tetap berbelanja secara online, dan 15 persen masyarakat memilih hybrid.

Hybrid ini, kata Roy, termasuk e-groceries misalnya buy online pickup in store, click and collect, atau park and shop.

“Jadi sebenarnya bukan sesuatu yang baru tetapi ini merupakan suatu fenomena atau kenyataan bahwa masyarakat memang pasca pandemi ingin lebih praktis, cepet,” pungkasnya.

Transmart menjadi salah satu ritel modern yang mulai merambah ke dunia e-groceries. Transmart, di bawah PT Trans Retail Indonesia berkolaborasi dengan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) membentuk unit usaha baru grosir online dengan brand AlloFresh. Kolaborasi ini sudah berlangsung sejak 2022.

Allofresh merupakan aplikasi berbasis online yang memberi pelayanan belanja atau groceries, dan bisa diunduh melalui playstore maupun appstore.

Vice President Corporate Communication Transmart Satria Hamid menilai, prospek e-groceries sangat bagus di 2023 lantaran masyarakat diberikan sejumlah pilihan dalam berbelanja.


“Kalau memang dia ingin datang  ke toko ya datang ke toko fisik kita. Tapi kalau mereka mau, atau lagi nggak pengen keluar, istirahat di rumah atau lagi hemat pengeluaran, mereka cukup memesan dari rumah. Inilah fokus segmen pasar yang kita tuju,” ungkapnya saat ditemui Bisnis di Jakarta Selatan, Senin (13/2/2023).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper