Bisnis.com, JAKARTA - Vice President Corporate Communication Transmart, Satria Hamid, ungkap nasib aplikasi Transmart Home Delivery usai kembangkan unit usaha baru, AlloFresh dengan PT Bukalapak.com Tbk.
Satria mengungkapkan, untuk sementara waktu aplikasi Transmart Home Delivery ditutup lantaran pihaknya tengah melakukan evaluasi dan pengembangan terhadap aplikasi tersebut.
“Sementara ditutup, masih kita evaluasi,” kata Satria saat ditemui Bisnis di Jakarta Selatan, Senin (13/2/2023).
PT Trans Retail Indonesia sempat meluncurkan aplikasi Transmart Home Delivery saat pandemi Covid-19 berlangsung. Hadirnya aplikasi itu bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari tanpa harus keluar rumah. Apalagi saat itu, pemerintah menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
Dia menuturkan, respons masyarakat cukup bagus terhadap aplikasi Transmart Home Delivery. Respons yang positif tersebut dimanfaatkan pihak Transmart untuk mengembangkan layanan yang lebih baik lagi.
Saat ditanya apakah aplikasi tersebut akan dilebur menjadi satu dengan AlloFresh, Satria tidak berkomentar banyak. Dia menyampaikan, pihaknya bersama dengan Bukalapak akan terus mengembangkan AlloFresh untuk menjadi e-grocery terluas dan terbesar di Indonesia.
Seperti diketahui, PT Trans Retail Indonesia dan PT Bukalapak.com Tbk. berkolaborasi dengan membentuk unit usaha baru grosir online dengan brand AlloFresh. Adapun Bukalapak sendiri disokong oleh perusahaan swasta Growtheum Capital Partners.
Melalui kolaborasi tersebut, Trans Retail memegang 55 persen saham, Bukalapak 35 persen, dan Growtheum 10 persen.
Sebagai informasi, Allofresh merupakan aplikasi berbasis online yang memberi pelayanan belanja atau groceries, dan bisa diunduh melalui playstore maupun appstore.
Hingga saat ini, AlloFresh sudah hadir di 25 kota di Indonesia termasuk di Malang, Surabaya, Makassar dan Palembang, yang tersebar hingga total 61 toko.
