Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mal Legendaris Sepi, Ini Strategi Glodok Plaza Tarik Minat Pengunjung

TCP Internusa selaku pengelola Glodok Plaza menyebut tingkat keterisian ruang ritel di mal tersebut mencapai 82 persen.
Glodok Plaza - glodokplaza.com.
Glodok Plaza - glodokplaza.com.

Bisnis.com, JAKARTA - PT TCP Internusa, anak usaha PT Surya Semesta Indonesia Tbk. (SSIA) mencatat tingkat keterisian pusat perbelanjaan Glodok Plaza saat ini mencapai 82 persen.

Direktur PT TCP Internusa, Suhartono Widjojo, mengatakan jumlah tenant yang mengisi mal legendaris tersebut masih terus meningkat secara kuartalan. 

"Saat ini tingkat keterisian Glodok Plaza masih tergolong baik di angka 82 persen dan sampai dengan saat ini masih mengalami peningkatan jumlah tenant setiap kuartalnya," kata Suhartono kepada Bisnis, Jumat (3/2/2023).

Tak hanya ruang ritel di Glodok Plaza, pihaknya ikut mengembangkan area komersial di sekitar kawasan tersebut. Jumlah ruko yang berada di luar gedung yakni sebanyak 270 unit dan aktif menjalankan bisnisnya.

"Untuk status kepemilikan ruko yang berada di luar gedung tapi masih di dalam satu kawasan, masing-masing sudah berstatus kepemilikan pribadi sehingga tidak lagi dalam pengelolaan perusahaan," jelasnya.

Di sisi lain, secara keseluruhan ruang ritel di Chinatown, Jakarta Barat itu masih tertekan dan tak jarang terlihat sepi kunjungan. Menurut Suhartono, situasi sepi tersebut didorong oleh kehadiran e-commerce.

Meski demikian, dia melihat para tenant, khususnya di Glodok Plaza telah beradaptasi mengembangkan usahanya secara online sehingga tidak bergantung pada pengunjung ke toko offline saja.

"Namun, memang pusat belanja sejatinya membutuhkan traffic pengunjung agar memperkuat minat investor dalam berbisnis," terangnya.

Untuk itu, pihaknya menyadari perlunya pengembangan fungsi dari pusat perbelanjaan yang tidak lagi hanya sekadar tempat belanja saja, tetapi berkembang menjadi meeting point and social hub.

"Glodok Plaza sedang berbenah untuk menarik lebih banyak pengunjung, termasuk pengunjung Kota Tua yang membutuhkan tempat kuliner dan hang out di situ," ujarnya.

Sebagai informasi, Glodok Plaza pada dasarnya dirancang sebagai mal sehingga jenis dan ukuran tokonya sama dengan mal besar pada umumnya yaitu terdiri dari department sore, fashion, restoran, home appliances, elektronik, dan lainnya.

Namun, seiring dengan waktu dan kebutuhan sekitar maka penghuninya berangsur menjadi mirip dengan pedagang Trade Center. Glodok Plaza dibangun pada 1976 dan telah mengalami beberapa kali renovasi.

"Renovasi terakhir dilakukan pada tahun 2001 dan belum ada perubahan sampai dengan saat ini," ujarnya.

Berdasarkan laporan Leads Porperty, pada kuartal keempat 2022, tingkat hunian ruang ritel di Jakarta tercatat sebesar 89,87 persen. Angka tersebut naik 0,31 persen dari kuartal sebelumnya. 

Dari sisi pasokan secara kumulatif, ruang ritel di Jakarta pada 2022 yakni sebesar 3,48 juta meter persegi. Pasokan baru diprediksi akan hadir pada kuartal IV/2023 sebesar 30.000 meter persegi. 

Associate Director Research & Consultancy Department Leads Property Indonesia, Martin Samuel Hutapea, mengatakan, setelah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dicabut, para pengelola mulai melakukan penyesuaian harga sewa.

"Setelah mengalami perbaikan kepadatan pengunjung di mal dan pusat perbelanjaan, pihak pengembang berpeluang merencanakan penyesuaian pada harga rental di tahun 2023," kata Martin.

Sepanjang kuartal IV/2022, tercatat rata-rata sewa di Jakarta CBD dan non-CBD masih stabil sejak kuartal sebelumnya, masing-masing Rp578.000 dan Rp375.000 per meter persegi per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper