Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas menyampaikan pada tahun ini menargetkan prioritas Kemenpan-RB dalam persiapan perpindahan 11.000 Aparatur Sipil Negara (ASN) menuju IKN di Kalimantan Timur.
"Kami sudah tentukan target prioritas Kemenpan-RB ada tujuh, salah satunya persiapan perpindahan ASN ke IKN," ujarnya dalam Launching Reformasi Birokrasi BPS Tahun 2023 dan Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020, di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (30/1/2023).
Rencana pemindahan 11.000 ASN tersebut, kata Azwar Anas, akan dibahas pada Sidang Kabinet hari ini, Senin (30/1/2023).
“Targetnya di 2024 kurang lebih ada 11.000 [ASN]. Nanti sistemnya akan lebih digital dan tempatnya akan lebih nyaman hijau,” katanya kepada awak media.
Sejauh ini, dirinya belum mengungkapkan secara pasti kementerian mana saja yang akan pindah lebih awal menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Meski demikian, sambung Azwar Anas, untuk 2024 tidak semua kementerian akan pindah, hanya yang memegang kebijakan inti pemerintahan dan mendukung langsung kerja presiden.
Baca Juga
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Ateng Hartono memproyeksikan angka migrasi ke Kalimantan akan semakin tinggi melalui perpindahan puluhan ribu ASN menuju Kalimantan Timur.
Pasalnya, dalam Long Form Sensus Penduduk 2020, BPS mencatat angka migrasi ke Kalimantan dalam lima dekade terakhir meningkat hingga tiga kali lipat.
Ateng memaparkan, bahwa semakin berkembangnya Kalimantan dengan banyak perkebunan dan pertambangan mendorong pergesaran migrasi tersebut.
Kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara turut mendorong migrasi ke Kalimantan semakin tinggi.
“Ada beberapa hal yang mendukung di Kalimantan, yaitu perkembangan usaha pertanian, IKN di Kalimantan, ke depannya berpeluang migrasi ke Kalimantan akan semakin tinggi,” jelasnya.
Berdasarkan laporan tersebut, angka migrasi seumur hidup antarprovinsi hasil Long Form SP2020 sebesar 9,83 persen atau sekitar 1 dari 10 penduduk Indonesia bertempat tinggal di provinsi yang berbeda dengan provinsi tempat lahirnya.
Tiga provinsi dengan angka migrasi seumur hidup tertinggi adalah Kepulauan Riau (40,55), Kalimantan Timur (29,52), dan Kalimantan Utara (28,60). Hal ini menunjukkan bahwa migrasi berkontribusi positif terhadap pertumbuhan penduduk di ketiga provinsi tersebut.