Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada! Gubernur BI Soroti Tekanan Inflasi di 4 Wilayah Ini

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyoroti tekanan inflasi di 4 wilayah berikut ini. Bakal melonjak?
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberi keynote speech di acara Fintech Summit Ke-4 & Bulan Fintech Nasional pada hari ini, Senin (12/12/2022). Dok Bank Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberi keynote speech di acara Fintech Summit Ke-4 & Bulan Fintech Nasional pada hari ini, Senin (12/12/2022). Dok Bank Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan ada 4 wilayah di Indonesia yang tingkat inflasinya wajib diwaspadai. 

Perry Warjiyo mengatakan tekanan inflasi diperkirakan masih tinggi setidaknya hingga semester I/2023. Laju inflasi diperkirakan baru akan melandai pada semester kedua 2023 pada kisaran 3 hingga 4 persen,

“Proyeksi inflasi di 2023 memang akan turun kurang lebih sekitar 3 hingga 4 persen pada semester II, tapi pada semester pertama tekanan inflasinya masih tinggi,” katanya dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda Tahun 2023, Selasa (17/1/2023).

Perry memperkirakan, tingginya inflasi pada semester I/2023 masih akan dipicu oleh tingginya inflasi pangan dan inflasi pada komponen harga yang diatur pemerintah.

Selain itu, laju inflasi juga diperkirakan masih akan mengalami peningkatan di di beberapa wilayah, terutama di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, Sumatera, serta Sulawesi dan Papua.

 “Di Bali dan Nusa Tenggara, Sumatera, Sulawesi dan Papua, ada kecenderungan inflasinya naik. sehingga kita harus lihat faktornya, untuk harga makanan harus kita perhatikan masalah cuaca,” jelasnya.

Perry menambahkan upaya pengendalian inflasi, terutama di daerah perlu terus didorong, termasuk memastikan ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi barang.

“Untuk harga yang diatur pemerintah, masalah air di daerah perlu kita kendalikan, juga berbagai risiko. Sementara inflasi inti dikendalikan dari sisi moneter, tentunya berkoordinasi dengan pemerintah,” kata Perry.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper