Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Resesi Global 2023, Erick Thohir Tekankan Sinergi BUMN

Erick Thohir mengatakan transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi fokus utamanya sejak awal memimpin BUMN.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat memberikan keterangan awal tahun ini. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat memberikan keterangan awal tahun ini. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir menekankan pentingnya menjaga kerja sama antarperusahaan pelat merah dalam menghadapi potensi resesi global pada 2023.

Erick Thohir mengatakan transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi fokus utamanya sejak awal memimpin BUMN. Kalau mau sukses mentransformasikan BUMN adalah yang terpenting mentransformasi kultur dan AKHLAK.

"Di dalam AKHLAK ada Harmoni, tidak mungkin transformasi terjadi kalau tidak terjadi transformasi daripada manusianya,” terangnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (17/1/2023).

Menurutnya, harmoni di antara pegawai BUMN dan Kementerian BUMN sangat berpengaruh dengan transformasi yang dilakukan di BUMN.

Erick Thohir juga berpesan agar kerja sama yang harmoni dari semua pihak tidak selesai sampai di sini. Dengan adanya isu resesi yang dihadapi dunia, Indonesia masih menghadapi tekanan dalam hal penanganan ekonomi, lapangan pekerjaan yang terbatas, dan stabilisasi harga bahan pokok.

“Saya berharap BUMN, para keluarga BUMN yang hadir disini kembali dengan segala kerendahan hati, kita harus bersatu lagi, bersatu dalam penanganan ekonomi. Maka, ini merupakan momen bagi kita tetap bersatu menghadapi tantangan tahun 2023. Ayo kita solid, bersatu untuk Indonesia yang kita cintai,” tambah Erick.

Erick Thohir juga sempat memaparkan rencananya merampingkan perusahaan BUMN menjadi hanya 30 dengan 12 klaster berdasarkan roadmap 2024-2034.

Erick mengatakan, BUMN akan membangun ekosistem dengan UMKM, dengan pengusaha daerah, swasta, sementara mengelola perusahaan yang besar dan masif.

“Jadi kalau ada apa-apa BUMN sebagai benteng ekonomi nasional bisa intervensi, makanya harus untung, kalau nggak bagaimana operasionalnya,” katanya.

Sepanjang 2022, di dalam kondisi krisis, BUMN menggabungkan sejumlah industri dari pariwisata, perbankan, hingga transportasi.

BUMN juga tetap bekerja sama dengan pihak swasta, karena Erick mengaku mengurus satu sektor seperti pariwisata dan perhotelan satu saja sudah sulit, apalagi jika perusahaannya banyak, sehingga butuh perampingan.

Ke depan, BUMN juga akan melaksanakan aksi korporasi, di antaranya penggabungan atau merger BUMN di sektor yang sama seperti Perusahaan Umum (Perum) Damri dan Perum PPD, dan penggabungan PT Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II.

“Tahun-tahun ke depan akan lebih banyak merger, setelah PPD sama Damri kita merger, salah satu yang lagi kita jajaki Angkasa Pura, tapi tidak dalam waktu dekat,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Semen Indonesia Andriano Hosny Panangian mengatakan pentingnya menjaga dan mempererat persaudaraan di antara BUMN.

"Semoga, kita dapat terus mempererat tali persaudaraan, menumbuhkan semangat dalam setiap karya dan pekerjaan, serta tetap berjalan bersama dalam tuntunan Tuhan untuk mewujudkan transformasi BUMN,” kata Andriano.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper