Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Dunia Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2023 di Asia Tenggara, Indonesia Bagaimana?

Proyeksi Bank Dunia terkait pertumbuhan ekonomi 2023 di kawasan Asia Timur dan Asia Pasifik awalnya 5,2 persen, tetapi direvisi menjadi 4,3 persen
Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Karet Sudirman. /PPID Jakarta
Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Karet Sudirman. /PPID Jakarta

Bisnis.com, JAKARTA — World Bank atau Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 hampir seluruh negara di kawasan Asia Tenggara, kecuali Timor Leste. Lembaga itu pun memperkirakan bahwa terdapat negara lain dengan proyeksi pertumbuhan di atas Indonesia.

Berdasarkan laporan Global Economic Prospects yang diterbitkan World Bank pada Januari 2023, proyeksi pertumbuhan ekonomi global direvisi turun. Awalnya, World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi global 2023 pada level 3 persen, tetapi kemudian turun menjadi 1,7 persen

Proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 di kawasan Asia Timur dan Asia Pasifik awalnya 5,2 persen, tetapi kini Bank Dunia merevisinya menjadi 4,3 persen. Revisi atau penurunan proyeksi pun terjadi terhadap negara-negara di Asia Tenggara, yakni delapan negara yang masuk dalam laporan World Bank.

Indonesia pun mendapatkan penilaian yang sama, yakni penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 dari 5,3 persen menjadi 4,8 persen. Penurunan proyeksi hingga 0,5 persen bukan yang paling dalam, tetapi itu pun tidak membuat Indonesia menjadi negara dengan prospek pertumbuhan tertinggi di Asia Tenggara.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 negara-negara Asia Tenggara berdasarkan laporan terbaru World Bank

Negara Proyeksi 2023 (%) Perubahan Proyeksi (%)
Vietnam 6,3 -0,2
Filipina 5,4 -0,2
Kamboja 5,2 -0,6
Indonesia 4,8 -0,5
Malaysia 4,0 -0,5
Thailand 3,6 -0,7
Timor Leste 3,0 0,2
Myanmar 3,0 *
*Myanmar dikecualikan dari perhitungan proyeksi karena tingginya ketidakpastian

Bank Dunia turut menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi sejumlah negara pada 2024, termasuk Indonesia. Penurunannya tercatat lebih tipis dibandingkan 2023, yakni proyeksi pertumbuhan ekonomi 2024 awalnya 5,1 persen menjadi 4,9 persen.

Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2024 berkaitan dengan kondisi 2023, karena laju pemulihan ekonomi setiap negara berbeda-beda. Kapasitas fiskal dan komponen pendorong produk domestik bruto (PDB) turut memengaruhi laju pemulihan suatu negara dan kemampuannya meredam dampak tekanan ekonomi global.

Berdasarkan proyeksi Bank Dunia, sebagian besar negara di Asia Tenggara akan mengalami kenaikan pertumbuhan ekonomi pada 2024. Akan tetapi, terdapat negara yang diperkirakan tumbuh melambat seperti Malaysia, tumbuh dengan laju sama seperti Timor Leste, atau tumbuh tipis seperti Indonesia dan Thailand.

Kamboja tercatat unggul dalam hal kecepatan pertumbuhan ekonomi berdasarkan proyeksi Bank Dunia, karena mampu menaikkan kinerjanya hingga 1,1 persen pada 2024. Namun, angka pertumbuhan ekonomi 2024 tertinggi tetap digenggam oleh Vietnam.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi 2022 hingga 2024 negara-negara Asia Tenggara berdasarkan laporan terbaru World Bank

Negara Estimasi 2022 (%) Proyeksi 2023 (%) Proyeksi 2024 (%)
Filipina 7,2 5,4 5,9
Indonesia 5,2 4,8 4,9
Kamboja 4,8 5,2 6,3
Malaysia 7,8 4,0 3,9
Myanmar 3,0 3,0 *
Thailand 3,4 3,6 3,7
Timor Leste 3,0 3,0 3,0
Vietnam 7,2 6,3 6,5
*Myanmar dikecualikan dari perhitungan proyeksi karena tingginya ketidakpastian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper