Bisnis.com, JAKARTA — Kerja paruh waktu atau part time job mungkin kurang begitu populer di Indonesia. Namun, di sejumlah negara, kerja paruh waktu justru menjadi segmen yang paling banyak digandrungi oleh pekerja.
Menurut laporan International Labour Organization (ILO) berjudul berjudul Working Time And Work-life Balance Around The World yang dirilis pada 6 Januari 2023, Belanda memiliki tingkat pekerja paruh waktu paling tinggi dari negara berpendapatan tinggi lainnya.
"Pekerja paruh waktu dengan jam kerja kurang dari 35 jam/sepekan di Belanda mencapai 52 persen dari total pekerja," tulis ILO dalam laporannya yang dikutip, Rabu (11/1/2023).
Jumlah pekerja paruh waktu di Negeri Kincir Angin itu 10 persen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata di Norwegia, Kanada, Swedia, dan Swiss.
Tak hanya di Eropa, jumlah pekerja di sejumlah negara di Benua Afrika dan Amerika Latin yang bekerja dengan sistem paruh waktu juga signifikan. Laporan ILO menyebutkan Nigeria, Peru, Rwanda, dan Tanzania memiliki jumlah pekerja paruh waktu di atas 40 persen.
Sebaliknya, jumlah pekerja paruh waktu kecil di beberapa kawasan. Di antaranya Timur Tengah dan negara-negara komunis atau yang dahulu pernah menerapkan sistem komunisme.
Sebagai contoh, Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi hanya memiliki pekerja paruh waktu kurang dari 5 persen dari total tenaga kerja, sedangkan negara seperti Rusia dan Bulgaria memiliki pekerja paruh waktu di bawah 10 persen dari total.
Sementara Indonesia, memiliki pekerja paruh waktu di bawah 40 persen dan menduduki peringkat keenam di bawah Peru, Argentina, Georgia, Tonga, dan Paraguay untuk segmen negara berkembang.