Bisnis.com, JAKARTA - Arus peti kemas di Terminal Petikemas Pontianak sampai dengan akhir 2022 tercatat hingga 263.225 twenty-foot equivalent per units (TEUs), atau setara dengan 219.504 box. Realisasi tersebut tidak lepas dari sejumlah transformasi sistem kepelabuhanan anyar yang dilakukan oleh operator terminal.
Untuk diketahui, capaian throughput tersebut tumbuh 3 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 256.799 TEUs, dan 216.151 box. Sementara itu, realisasi pencapaian throughput tahun ini juga melampaui target yang sebelumnya ditetapkan yakni 259.694 TEUs.
Operator terminal, PT IPC Terminal Petikemas, menyebut bahwa setiap bulannya menerima kunjungan total rata-rata 41 unit kapal. Kunjungan tersebut mendorong peningkatan yang cukup signifikan khususnya pada semester II/2022, yang mana rata-rata per bulan peti kemas yang dilayani menjadi 22.000 TEUs.
Menurut Manager Area Pontianak PT IPC Terminal Petikemas M. Loutfie Hidayat, hal itu tidak lepas dari implementasi operasi layanan kapal terpadu (Phinisi) di terminal tersebut.
Contohnya, pada 1 November 2022, Terminal Petikemas Pontianak telah mengimplementasikan Single Truck Indentification Data (STID) dan SIMON TKBM (Sistem Monitoring Tenaga Kerja Bongkar Muat), guna mendorong efisiensi waktu beberapa pelayanan jasa kepalabuhanan.
"Tentunya diharapkan benefit yang diperoleh terminal dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja operasional, standarisasi layanan gate dan yang lebih penting adanya efisiensi waktu kendaraan masuk terminal dan pengaturan trafik di dalam Pelabuhan," kata Loutfie, dikutip dari siaran pers, Senin (2/1/2023).
Baca Juga
Berdasarkan catatan operator, pelayanan terakhir atau last call tahun lalu pada 31 Desember 2022 yakni di Pelabuhan Dwikora untuk BG. Indo Sukses 51 Voy.050W. Kapal tersebut bersandar di dermaga 8 untuk melakukan bongkar dan muat kontainer sebanyak 152 TEUs, untuk tujuan Pelabuhan Singapore dengan agen PT Segara Mitra Abadi.
Sementara itu, setelah pergantian tahun, pelayanan pertama atau first call 1 Januari 2023 dibuka dengan melayani KM. SPIL Rahayu Voy. 40/2022 yang bersandar di dermaga 8. Kapal tersebut melakukan bongkar dan muat sebanyak 641 TEUs dengan agen PT Salam Pacific Indonesia Lines (PT SPIL).
Capt Martin Rante, Nahkoda KM SPIL Rahayu, mengatakan bahwa pelayanan kegiatan bongkar muat dan performa di Pontianak sangat baik dan optimal. Apalagi, kini Terminal Petikemas Area Pontianak telah mengimplementasikan layanan kegiatan bongkar muat satu hari selesai atau pola one day berthing.
"Tentunya ini akan memberikan dampak yang sangat signifikan bagi peningkatan frekuensi sailing kapal dari port to port," kata Martin.
Untuk diketahui, saat ini PT SPIL telah terintegrasi dengan Terminal Petikemas Area Pontianak melalui layanan "DO On-line". Layanan "DO On-line" itu merupakan merupakan salah satu platform Phinnisi dalam Program Strategis Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK), dengan tujuan untuk mendorong percepatan implementasi Instruksi Presiden (Inpres) No. 5/2020 Tentang Penataan Nasional Logistik Ekosistem, sekaligus merupakan salah satu transformasi operasional pelabuhan di Indonesia.
"Diharapkan dengan sistem yang tersentralisasi ini sangat mendukung pengoperasian layanan kapal di Pelabuhan, mulai dari ordering, validating, planning, order dispatching, execute dan billing/payment menjadi lebih efektif dan efisien melalui sistem operasi yang terpadu," tutup General Manager PT Pelabuhan Indonesia Regional 2 Pontianak Hambar Wiyadi.