Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi, Turki Temukan Cadangan Gas Alam Baru di Laut Hitam

Saat ini Turki memprediksi ladang lepas pantainya menyimpan sekitar 710 miliar meter kubik gas (bcm).
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengingatkan perkiraan cadangan gas alam di Laut Hitam, setelah menemukan cadangan baru dan melakukan peninjauan ulang cadangan di lapangan yang sudah ada.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (27/12/2022), saat ini Turki memprediksi ladang lepas pantainya menyimpan sekitar 710 miliar meter kubik gas (bcm), untuk sebuah dorongan signifikan karena mencoba melakukan diversifikasi dari impor yang memenuhi hampir semua konsumsi domestik.

Erdogan menjelaskan peningkatan terutama berasal dari ladang Sakarya di mana cadangannya sekarang terlihat sebesar 652 miliar meter kubik, naik dari 540 miliar meter kubik sebelumnya. Tanpa menyebutkan nama, Erdogan mengatakan revisi tersebut merupakan hasil dari proyek penilaian oleh sebuah perusahaan energi internasional.

Gas 58 miliar meter kubik lainnya ditemukan di ladang lepas pantai lain di dekatnya.

"Penemuan baru ini akan membuka pintu untuk penemuan baru. Kami akan mulai mengebor sumur-sumur baru sesegera mungkin," kata Erdogan usai rapat kabinet.

Cadangan dalam penemuan Sakarya tampaknya jauh lebih besar dari yang diasumsikan semula. Revisi tersebut juga datang pada saat yang kritis bagi Erdogan, yang menghadapi pemilihan umum dalam enam bulan.

Meskipun ada subsidi pemerintah, tagihan listrik dan pemanas telah melonjak pada tahun lalu, sebagian karena invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada bulan Februari.

Inflasi konsumen Turki berjalan pada tingkat tertinggi hampir seperempat abad, yaitu lebih dari 84 persen, sementara harga energi telah meningkat lebih cepat. Pemerintah mengumumkan empat putaran kenaikan harga gas alam tahun ini, membebani anggaran rumah tangga dan menyebabkan ketidakpuasan yang meluas.

Ladang Sakarya akan mulai memasok gas ke jaringan listrik Turki mulai kuartal pertama tahun 2023. Sebelum peningkatan cadangan terbaru, bahkan para pejabat memperkirakan temuan Laut Hitam akan memenuhi sekitar sepertiga dari kebutuhan domestik Turki ketika produksi puncak tercapai.

Di bawah rencana pengembangan awal, Turki memproyeksikan output gas perdana pada tahun 2023 dengan laju tahunan sekitar 3,5 miliar meter kubik. Tujuannya untuk meningkatkannya menjadi sekitar 15 miliar meter kubik per tahun dalam waktu empat tahun setelah produksi pertama, kira-kira seperempat dari output Uni Eropa saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper