Bisnis.com, JAKARTA — Investor global melihat adanya prospek yang suram pada ekonomi dunia seiring dengan inflasi yang meningkat dan pertumbuhan melambat.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh MLIV Pulse Bloomberg terbaru, mayoritas dari 388 responden yang merupakan pelaku pasar dan ekonomi memandang lesatan inflasi akan menghantam dunia pada tahun depan.
Menurut laporan survei itu, banyak negara menghadapi kesulitan untuk memacu laju ekonomi akibat terbatasnya kemampuan mengendalikan indeks harga konsumen (IHK).
Hasil kedua yang paling mungkin terjadi adalah resesi deflasi. Namun, pemulihan ekonomi dengan inflasi tinggi dipandang sebagai kemungkinan yang paling kecil.
Berita tentang prospek ekonomi 2023 menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini, Selasa (29/11/2022). Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id
Baca Juga
Berikut ini highlight BisnisIndonesia.id:
Di Balik Optimisme Pengembang Menatap Lampu Kuning Tahun 2023
Kalangan pengembang meyakini sektor properti akan tetap bertahan dan berkibar di tahun depan meskipun resesi ekonomi benar-benar terjadi. Pasalnya, kebutuhan properti khususnya hunian atau rumah kebutuhan masih cukup besar di Indonesia baik untuk rumah pertama maupun hunian sebagai obyek investasi.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), backlog atau kekurangan pasokan rumah di Indonesia saat ini masih tinggi yakni mencapai 12,75 juta unit. Angka backlog yang masih tinggi ini berdampak pada kebutuhan akan rumah sebagai tempat tinggal pun masih besar pada tahun mendatang.
Keoptimisan kondisi sektor properti di tahun depan juga karena investor makin cerdas dan tahu bahwa investasi yang paling imun terhadap krisis ekonomi dan gejolak sosial maupun keamanan adalah sektor properti.
General Manager PT Tajur Surya Abadi Hendra Gunawan berpendapat sejatinya saat terjadi krisis ekonomi sosial menjadi sebuah momentum tepat untuk membeli maupun berinvestasi pada sektor properti.
Hal ini karena harga properti yang cenderung tidak naik pada kondisi krisis ekonomi. Bahkan, di beberapa lokasi pun bisa saja mengalami penurunan harga meskipun dijamin kondisi tersebut tak berlangsung lama. Di sisi lain, investasi properti masih terbilang aman bila dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.
Upah Minimum Provinsi Terbit, Buruh Masih Menjerit?
Pemerintah provinsi di sejumlah daerah mengumumkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2023 pada kisaran 5 - 9 persen di tengah upaya uji materi yang dilayangkan kalangan pengusaha ke Mahkamah Agung.
Penyesuaian upah minimum tahun depan ditetapkan berdasarkan kebijakan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) 18/2022 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2023.
Beleid itu mengamanatkan kenaikan upah bagi pekerja paling tinggi 10 persen dibandingkan upah tahun sebelumnya. Alhasil, provinsi di sejumlah daerah memberi keleluasaan kenaikan di bawah 10 persen.
Pemprov DKI Jakarta menetapkan kenaikan UMP senilai 5,6 persen menjadi Rp4,9 juta. Banten mengerek upah minimum sebesar 6,4 persen menjadi Rp2,66 juta. Aceh naik 7,8 persen menjadi Rp3,45 juta dan Jawa Timur naik 7,84 persen menjadi Rp2,04 juta.
Investor Dibayangi Prospek Suram 2023
Manajer portofolio Buffalo International Fund di Kornitzer Capital Management Inc. Nicole Kornitzer mengatakan tahun depan masih akan sulit.
"Pastinya, stagflasi membayangi prospek [pertumbuhan ekonomi global] untuk saat ini," katanya dilansir dari Bloomberg pada Senin (28/11/2022).
Sementara itu, sekitar 60 prsen partisipan memperkirakan dolar AS akan melanjutkan pelemahan pada bulan depan. Hal itu cukup kontras dibandingkan dengan bulan lalu ketika hampir separuh responden mengatakan berada di long position atau meyakini nilai dolar akan menguat.
Pada saat yang sama, penguatan dolar berhasil melemahkan mata uang lainnya termasuk euro dan saham-saham di pasar negara berkembang. Menurut Kornitzer, resesi di AS dan arah kebijakan suku bunga akan menjadi katalis paling penting bagi pergerakan dolar.
Melihat Daya Dukung Industri Telko bagi Pertumbuhan Startup
Startup di Indonesia yang merebak massif telah membuat kompetisi semakin ketat dan menuntut mereka jeli melihat peluang inovasi agar mampu bertahan. Dukungan ekosistem digital berperan krusial.
Indonesia masih menjadi magnet kuat bagi perkembangan startup. Bahkan, Indonesia telah menduduki peringkat 6 terbanyak di dunia dengan jumlah mencapai 2.444 startup.
Akan tetapi, perkembangan jumlah startup di Indonesia yang massif telah membuat kompetisi di industri ini semakin ketat, dan menuntut perusahaan rintisan untuk semakin jeli melihat peluang inovasi agar mampu bertahan.
Dalam iklim kompetisi, dukungan ekosistem digital yang tepat memiliki peran krusial untuk menstimulasi startup agar terus bertumbuh. Salah satu industri yang dinilai dapat memberikan dukungan ekosistem digital yang mumpuni bagi startup adalah telekomunikasi, yang telah menjadi backbone bagi sektor digital di suatu negara.
Gerak Gesit Emiten Otomotif & Tambang di Kendaraan Listrik
Sederet emiten makin gesit merakit strategi untuk mendulang cuan dari perkembangan pasar kendaraan listrik di Tanah Air. Bahkan tak hanya dari sektor manufaktur otomotif, emiten sektor tambang tak kalah gerak cepat ambil peluang pasar kendaraan listrik.
Dari sektor emiten manufaktur komponen ototomif, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) menjadi salah satu yang cukup gesit. Perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Triputra tersebut juga mengaku bersiap mengantisipasi tren kendaraan listrik di masa yang akan datang.
Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso berujar untuk mengantisipasi kondisi tersebut, perseraon juga telah menyusun strategi. Strategi itu disusun seiring dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan populasi kendaraan listrik sebesar 3 juta unit pada 2025 mendatang. Salah satu upaya yang dilakukan DRMA ialah merancang prototipe kendaraan listrik roda tiga bermerek PowerAce.
Irianto mengatakan, PowerAce dipasarkan kepada para pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan bisnisnya.“Kendaraan ini rencananya akan diluncurkan pada 2023. Kami juga sudah bekerja sama untuk membuka dealer di seluruh Indonesia, sampai saat ini sudah ada 29 dealer,” jelasnya dalam paparan publik perusahaan, dikutip Senin (28/11/2022).