Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SCI Sebut 5 Jurus Penguatan Rantai Pasok

Supply Chain Indonesia atau SCI menyebut 5 jurus untuk mengoptimalkan rantai pasok agar resilien.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Supply Chain Indonesia (SCI) menilai rantai pasok yang resilien dibutuhkan untuk menghadapi dinamika dan disrupsi global yang terjadi seperti yang telah dikemukakan oleh Presiden Joko Widodo.

Dalam dialog Informal Pemimpin APEC di Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok, Presiden Joko Widodo mengemukakan dua sektor prioritas yang bisa mendorong upaya pemulihan ekonomi global, yaitu rantai pasok yang resilien dan industri kreatif sebagai pertumbuhan baru.

Rantai pasok pangan dan energi perlu dijaga serta sumber alternatif, rute dan hub logistik baru perlu didukung investasi baru. Hilirisasi menjadi kunci agar negara berkembang dapat menjadi bagian rantai pasok melalui produksi barang yang memiliki nilai tambah bukan hanya sebagai sumber bahan baku.

Merespons hal tersebut, Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menjelaskan dinamika rantai pasok secara signifikan terjadi pada masa pandemi. Selain berupa gangguan pasokan, gangguan juga terjadi juga dalam transportasi termasuk kelangkaan kontainer yang berdampak besar terhadap logistik industri.

Gangguan juga terjadi dari kondisi geopolitik global seperti perang Rusia-Ukraina, perang dagang Amerika Serikat dan China, serta konflik China dan Taiwan. Berbagai gangguan dan disrupsi rantai pasok telah dilalui tetapi para pelaku industri harus melakukan antisipasi, baik terhadap fenomena serupa maupun berbeda, termasuk terhadap ancaman resesi ekonomi tahun 2023.

Dia pun menjabarkan sejumlah strategi membangun rantai pasok yang resilien. "Pertama, peningkatan kemampuan dan kecepatan adaptasi terhadap dinamika dalam lingkup domestik, region, dan global," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (21/11/2022).

Kedua, membangun jejaring kerja sama dan penguasaan rantai pasok global. Keberadaan dalam rantai pasok global memang berisiko, namun dengan penguasaan yang baik justru memudahkan untuk mengatasi disrupsi.

Ketiga, untuk mengantisipasi gangguan sumber pasokan dan jaringan transportasi, strategi sourcing harus diubah dari single sourcing menjadi global sourcing dengan multi-provider, multi-country, dan multi-region.

Keempat, hilirisasi untuk meningkatkan nilai jual komoditas. Pengembangan industri hilir sangat perlu untuk memperkuat struktur industri dan mengurangi ketergantungan bahan baku. Untuk industri farmasi, misalnya, sekitar 95 persen bahan baku berasal dari impor

Kelima, pemanfaatan teknologi informasi perlu ditingkatkan untuk mendukung efisiensi dan efektivitas logistik dan rantai pasok, serta untuk mengembangkan dan memperkuat rantai pasok domestik sebagai upaya mengurangi ketergantungan rantai pasok global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper