Bisnis.com, BADUNG – Mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menilai Indonesia dapat mengandalkan empat sektor utama untuk dapat keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap dan menjadi negara maju.
Bambang menyampaikan, terdapat empat sumber pertumbuhan Indonesia di masa depan.
“Pertama, manufaktur tepatnya industri pengolahan. Kedua yang menarik adalah ekspor di bidang jasa, ekonomi digital. Keempat green economy,” ujarnya dalam Indonesia Development Forum 2022 di Bali, Senin (21/11/2022).
Dia melihat Indonesia sudah sangat berhasil melakukan transformasi ekonomi beralih dari pertanian ke industri pengolahan. Hal ini terlihat pada era 1990-an, sektor manufaktur menyumbang hampir 30 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Sayangnya, krisis 1998 menyetop pengembangan sektor manufaktur. Saat ini, manufaktur hanya menyumbang kurang dari 20 persen terhadap PDB.
Adapun, Indonesia mengalami penurunan kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB, dari 20,99 persen pada 2015 menjadi 19,88 persen pada 2021.
Bambang menyayangkan hingga hari ini Indonesia masih terjebak sebagai negara middle income. Menurutnya, butuh suatu lompatan atau transformasi ekonomi lagi seperti yang dilakukan setelah krisis 1998 untuk naik kelas menjadi negara maju.
“Kalau ingin mencapai visi Indonesia 2045, kita butuh transformasi ekonomi lagi, supaya hasilnya naik kelas lagi, harus ada ekstra effort, supaya bisa naik kelas jadi negara maju. Indonesia harus benar-benar mencari sumber pertumbuhannya yang masuk ke negara maju,” katanya.
Senada, Menteri KPPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan, industri memegang kunci dalam membantu Indonesia keluar dari middle income trap dan menjadi negara maju. Sudah 29 tahun lamanya, Indonesia berada di posisi middle income.
“Bagaimana mereka [negara] lain bisa cepat [menjadi negara maju]? Salah satu strategi, instrumen, atau kebijakan yang pas adalah industri. Industri memang kunci, terutama industri manufaktur,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.