Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) tengah mengupayakan untuk memulihkan sistem layanan pada Terminal Operating System (TOS) di Jakarta International Container Terminal atau (JICT) hingga malam ini.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menjelaskan sistem IT layanan JICT tersebut diretas atau alias kena hack. Terkait hal itu, Arif telah meminta agar JICT bisa menggunakan sistem pengaman teknologi yang lebih kuat agar tidak merugikan sistem operasi dan pengguna jasa kedepannya.
Menindaklanjuti terganggunya sistem layanan tersebut, JICT telah melakukan mitigasi agar operasional tetap berjalan. Arif tak menampik adanya gangguan yang berimbas kepada tersendatnya operasi pengguna jasa, tetapi secara garis besar masih dapat terpantau dengan baik.
Arif menyebut kejadian berupa sistem yang diretas memang bisa terjadi pada sistem manapun. Namun, hal itu bukan menjadi alasan bagi Pelindo untuk mencari pembenaran. Saat ini, pihaknya berfokus sedang memulihkan secara cepat sistem IT tersebut.
"Hack - menghack ini kan selalu terjadi. Tapi itu bukan excuse.Kami meminta ke JICT memastikan pagarnya lebih kuat.Ini bagaimana merecover dengan cepat. Saya dapat update, malam ini bisa diselesaikan dengan baik," ujarnya, Kamis (17/11/2022).
Gangguan sistem pada layanan terminal operating system (TOS) di Jakarta International Container Terminal (JICT) sejak dini hari, Kamis (17/11/2022) menyebabkan kepadatan arus lalu lintas di kawasan pelabuhan Tanjung Priok.
Baca Juga
"Selamat pagi, kami informasikan bahwa terminal JICT sedang mengalami gangguan layanan pada TOS (Terminal Operating System) sejak pukul 02.15 Wib.Kegiatan receiving dan delivery akan kami layani secara manual prosedur. Kami juga telah siapkan dua block kosong (G2 & H2) dilapangan khusus untuk stack export dengan kapasitas 1000 TEUs. Untuk truk pick up delivery yang belun masuk gate akan diarahkan keluar terminal guna mengurangi kepadatan," dikutip dari pemberitahuan JICT yang tersebar dikalangan pengusaha truk, pada pagi hari ini, Kamis (17/11/2022).
Sementara itu, Dewan Pemakai Jasa Angkutan Logistik Indonesia (Depalindo) meminta agar sistem IT yang berkaitan dengan pelayanan arus barang dan logistik di semua terminal peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok dapat dilakukan audit komprehensif oleh Otoritas Pelabuhan.
Ketua Umum Depalindo Toto Dirgantoro menekankan sebaiknya evaluasi tak hanya dilakukan di Jakarta Internasional Container Terminal saja tetapi juga di semua terminal peti kemas Priok perlu di audit.
"Jangan sampai kejadian gangguan sistem seperti itu juga terulang lagi di masa-masa mendatang," ujarnya, Kamis (17/11/2022).
Dia juga mendesak agar manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok untuk segera bisa mengendalikan kondisi kemacetan dan kepadatan lalu lintas trucking dan peti kemas akibat terganggunya layanan terminal operating system (TOS) di JICT, sejak Kamis dini hari (17/11/2022).
Dia menilai dalam hal ini Otoritas Tanjung Priok (OP) juga harus bisa bertanggung jawab atas kelancaran arus barang di pelabuhan dan bisa mengatur dengan cepat semuanya jika terjadi hambatan arus barang.