Bisnis.com, JAKARTA – AirNav Indonesia secara intens melakukan persiapan navigasi penerbangan dalam menyukseskan dan mendukung penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Direktur Utama AirNav Indonesia, Polana B. Pramesthi, telah mengikuti terbitnya arahan dan langkah mitigasi dari Direktur Jenderal Perhubungan Udara terkait kesiapan pengaturan operasional penerbangan selama penyelenggaraan KTT G20 Tahun 2022 melalui SE No.12/2022.
Sebagai satu-satunya Badan Usaha Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan di Indonesia, perseroan berharap bisa menyukseskan pelayanan navigasi kepada 39 undangan VVIP yang akan menghadiri konferensi tersebut.
“Saat ini AirNav sudah mengantongi hampir seluruh kategori pesawat VVIP yang akan dilayani selama proses kedatangan maupun keberangkatan para delegasi yang akan menyemarakkan Presidensi G20 Tahun 2022 ini,” kata Polana melalui keterangan resmi, Kamis (10/11/2022).
Melalui Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Perhubungan Udara No.12/2022, seluruh amanat hingga langkah mitigasi sudah dituliskan dengan baik. Polana menguraikan, persiapan yang dilakukan AirNav Indonesia dimulai sejak pelaksanaan side event hingga pembuatan strategi kelancaran pelayanan navigasi penerbangan bagipesawat VVIP, pesawat pendamping serta penerbangan regular dari dan menuju ke Bali.
“Setelah mengantongi jadwal dan klasifikasi pesawat para delegasi, kami mengupayakan agar penerbangan regular dari dan menuju ke Denpasar, Bali tidak terganggu," jelasnya.
Pihaknya akan memprioritaskan pesawat delegasi dan pendamping, baru setelahnya penerbangan berjadwal lainnya. Rencana pelayanan navigasi yang telah disiapkan AirNav Indonesia antara lain dengan membentuk Tim Penanganan Terpadu Pelayanan Navigasi Penerbangan Program
Presidensi G20 yang terdiri dari Kantor Pusat, Cabang Denpasar dan cabang-cabang penyangga, penerbitan dan publikasi Aeronautical Information Publication Supplement (AIP) nomor AIP SUP 28/22 dan AIP SUP 37/22 terkait Pengaturan Operasional.
Penerbangan di Ruang Udara dan Bandar Udara Ngurah Rai selama kegiatan G20 yang telah dipublikasikan kepada komunitas penerbangan pada 15 Oktober dan 5 November 2022.
Selanjutnya, kata Polana, AirNav juga melakukan sosialisasi, familiriarisasi dan harmonisasi kepada seluruh jajaran SDM yang bertugas, dan pemangku kepentingan di Bandara I Gusti Ngurah Rai serta bandara-bandara penyangga lainnya, menyusun prosedur contingency plan serta berkoordinasi penyiapan skenario pelayanan dan dokumen operasional (TSOP & LOCA) bersama Operator Bandara, Otoritas Bandara, Lanud Ngurah Rai, AOC, Ground handling, BMKG dan Basarnas. Selain memberikan pelayanan kepada delegasi VVIP dan pendukung terkait penyelenggaraan KTT G20.
Di sisi lain, AirNav Indonesia juga tetap memberikan pelayanan kepada penerbangan reguler berjadwal dari dan menuju ke Denpasar. Dengan rencana dan simulasi yang telah disusun oleh AirNav, seharusnya pernerbangan berjadwal tidak berdampak. Ada jam-jam pengaturan khusus atau limited operation yang juga tela disiapkan. Skema terkait separasi antar pesawat, serta jam pelaksanaan operasi terbatas tersebut.
"Semua informasi ini sudah disampaikan kepada pengguna jasa kami, Yang jelas, konsepnya tidak mengganggu operasional komersial tetap dilayani. Tidakada penghentian. Walaupun berkurang, tapi tidak ada penghentian," ujarnya.
Kesiapan lainnya tercermin dalam hal pengaturan pelayanan navigasi penerbangan, AirNav Indonesia menuturkan bahwa pengecekan fasilitas peralatan pelayanan terus dilakukan dan dipercepat prosesnya, sehingga dapat mendukung penuh penyelenggaraan KTT G20 tersebut.
Polana mengungkapkan sejauh ini fasilitas navigasi di Bandara Ngurah Rai, semua dalam kondisi baik dan sudah dilakukan pengecekan jelang penyelenggaraan event G20.
Selain itu, fasilitas di bandara-bandara pendukung seperti Lombok, Banyuwangi, Surabaya, juga dalam kondisi baik. Dia mengaku akan memantau dan segera melakukan penanganan apabila ditemukan hal-hal yang dapat mengganggu pelayanan lalu lintas penerbangan.
Dari sisi pengaturan sumber daya manusia, AirNav Indonesia juga telah mempersiapkan diri dan plotting SDM selama 24 jam penuh selama masa pemberian pelayanan baik di bandara besar hingga bandara penyangga lainnya.
Adapun, rencana kedatangan para delegasi KTT G20 pada 12-14 November 2022 dan kepulangan para delegasi pada 16-18 November 2022.
Dalam rentang waktu itu, SDM AirNav Indonesia siap melayani selama24 jam, baik yang berada di bandara besar dan bandara penyokong lainnya. Selain itu, Direksi AirNav juga akan secara bergantian bekerja di Bali untuk memantau dan mereview setiap pelayanan navigasi yang dilakukan.
Polana menekankan, AirNav Indonesia siap mendukung penuh penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia, karena banyak sekali keuntungan yang didapat Indonesia dengan menjadi tuan rumah event internasional prestisius ini.
”Oleh sebab itu, AirNav sebagai satu-satunya penyelenggara pelayanan navigasi di Indonesia akan all-out, mempersiapkan diri sebaik mungkin dan juga memberikan pelayanan navigasi secara optimal agar penyelenggaraan dan tujuan negara dapat tercapai pada kegiatan ini,” ungkapnya.