Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak mengatakan Inggris akan meningkatkan pendanaan untuk iklim dalam pidatonya selama konferensi perubahan iklim Conference of Parties tahun 2022 atau COP27.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (8/11/2022), Rishi mengatakan Inggris akan akan melipatgandakan pendanaan proyek adaptasi iklim menjadi 1,5 miliar poundsterling (US$1,7 miliar)
“Alih-alih negara-negara berkembang dibebani secara tidak adil dengan utang karbon dari negara-negara kaya dan, entah bagaimana diharapkan untuk melupakan jalan yang sama menuju pertumbuhan, kami membantu negara-negara tersebut menuju pertumbuhan hijau,” kata Rishi.
Dia melanjutkan, Inggris telah memenuhi komitmennya sebesar 11,6 miliar pound dan menginvestasikan 65 juta pound untuk proyek-proyek hijau di Kenya, Mesir, dan negara-negara lain.
Selain itu, Rishi juga menekankan pentingnya setiap negara untuk tetap pada komitmen yang disepakati pada konferensi iklim COP26 di Glasgow setahun yang lalu.
Dalam pidato pembukaan COP27 pada Senin, Rishi mengatakan akan mendesak para pemimpin global untuk bergerak lebih jauh dan lebih cepat untuk menghindari dampak terburuk dari perubahan iklim dengan membatasi pemanasan global menjadi 1,5 derajat celsius di atas suhu rata-rata praindustri.
Dia mengungkapkan invasi Rusia ke Ukraina telah memperkuat pentingnya langkah untuk mengakhiri ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi langkah tersebut dapat memberikan dorongan pada industri hijau baru.
"Dunia berkumpul di Glasgow dengan satu kesempatan terakhir untuk membuat rencana yang akan membatasi kenaikan suhu global menjadi 1,5 derajat. Pertanyaan hari ini adalah, Bisakah kita untuk memenuhi janji-janji itu?," katanya seperti dilansir BBC, Selasa (8/11/2022).
Menurutnya, dengan menghormati janji yang di buat di Glasgow, negara-negara dapat mengubah perjuangan melawan perubahan iklim menjadi misi global untuk pekerjaan baru dan pertumbuhan yang bersih.
Sebelumnya dilaporkan, Rishi akan mengumumkan fasilitas inovasi energi bersih senilai 65,5 juta poundsterling. Dana ini akan digunakan untuk menyalurkan hibah kepada para peneliti dan ilmuwan di negara-negara berkembang yang bekerja pada teknologi bersih, mulai dari pendinginan bertenaga biomassa di India hingga baterai lithium-ion di Nigeria.
Kemudian, Inggris juga akan berkomitmen menyalurkan anggaran 90 juta poundsterling untuk konservasi di Hutan Hutan Kongo Basin, dan 65 juta poundsterling untuk mendukung masyarakat adat dan lokal.