Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Porsi Konsumsi Domestik di PDB Terus Turun, Ekonomi Indonesia Aman?

Konsumsi domestik berkontribusi 50,38 persen terhadap PDB kuartal III/2022.
Suasana deretan gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Senin (4/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana deretan gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Senin (4/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Kontribusi konsumsi terhadap produk domestik bruto atau PDB terus mengalami penurunan, meskipun masih menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal III/2022 mencapai 5,72 persen (year-on-year/YoY). Capaiannya lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi kuartal II/2022 di 5,44 persen (YoY) maupun kuartal III/2021 di 3,51 persen (YoY).

Konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama komponen PDB dari sisi pengeluaran. Margo memaparkan bahwa konsumsi domestik berkontribusi 50,38 persen terhadap PDB kuartal III/2022.

“Terdapat indikasi bahwa pada kuartal III/2022 ini konsumsi rumah tangga mampu tumbuh 5,39 persen karena ada peningkatan aktivitas belanja pada kelompok masyarakat menengah atas, khususnya untuk kebutuhan tersier. Ini indikasi yang baik,” ujar Margo pada Senin (7/11/2022).

Meskipun realisasi konsumsi rumah tangga tumbuh secara tahunan, ternyata porsinya terhadap PDB cenderung mengalami penurunan. Dari 2014 hingga 2018 atau kurun periode pertama Presiden Joko Widodo menjabat, rata-rata kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap PDB adalah 56,15 persen.

Pada 2019 hingga 2021, rata-rata kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap PDB adalah 56,2 persen. Rinciannya, pada 2019 adalah 56,63 persen, 2020 naik ke 57,65 persen, dan 2021 turun ke 54,42 persen.

Memasuki kuartal I/2022, kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap PDB turun ke 53,65 persen. Penurunan berlanjut pada kuartal II/2022 menjadi 51,47 persen, hingga lebih rendah lagi pada kuartal III/2022.

Menurutnya, penurunan porsi merupakan hal lumrah karena komponen lain penopang PDB turut mengalami pertumbuhan. Alhasil, porsi konsumsi domestik cenderung mengalami penurunan pada satu tahun terakhir.

“Dia turun karena kinerja komponen lainnya meningkat, terutama ekspor yang meningkat cukup tajam, karena adanya peningkatan permintaan global. Meskipun share turun, konsumsi rumah tangga masih menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia,”kata Margo.

Margo menyebut bahwa konsumsi rumah tangga mencerminkan aktivitas ekonomi dalam durasi jangka pendek. Sementara itu, geliat ekonomi dalam jangka panjang tercermin dari pergerakan ekspor dan investasi.

“Memang yang bagus ke depan, kalau ekspor terus menguat, investasi PMTB semakin menguat, itu menunjukkan perekonomian yang semakin robust,” kata Margo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper