Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah proyeksi kemerosotan ekonomi global, Presidensi G20 Indonesia menjadi pilar harapan kekuatan ekonomi dan pembangunan dunia.
Menjawab hal tersebut, sebagai Presidensi G20, Indonesia mengusung semangat pulih bersama dengan tema “Recover Together, Recover Stronger" yang diharapkan mampu memberikan hasil konkret.
Secara lebih serius, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyuarakan hal serupa. Dia mengarahkan agar Presidensi G20 mampu hadirkan proyek, program, atau inisiatif yang nyata secara berkelanjutan.
"Arahan Presiden Joko Widodo agar Presidensi G20 Indonesia dapat menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia dan dunia," tulis Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam keterangan resmi yang dikutip pada Sabtu (29/10/2022).
Demi mencapai hasil yang konkret, dia menjelaskan dalam rangka mengawali pelaksanaan KTT G20 Bali, telah dilaksanakan pertemuan Sherpa Track dan Finance Track guna membahas berbagai hal substansi yang akan dituangkan dalam Leaders’ Declaration.
Sherpa Track difokuskan untuk membahas isu-isu ekonomi non-keuangan yang terdiri dari pelaksanaan Sherpa Meeting, Ministerial Meeting, Engagement Group, serta Working Group.
Baca Juga
“Kegiatan dari Sherpa Track, total acara 438 Sherpa Meeting, Working Group, Engagement Group, serta Ministerial Meeting. Ministerial Meeting ada 15, jadi apa yang sudah ada pada tiga pilar tadi di breakdown dalam 22 Working Group dan Engagement Group lalu masing-masing level ada meeting-nya," jelas Susiwojono.
Lebih lanjut, dia menjelaskan dalam agenda transformasi ekonomi berbasis digital akan dilakukan penciptaan nilai ekonomi digital untuk memulihkan ekonomi, adopsi teknologi bagi UMKM, pengembangan keterampilan dan literasi digital, serta digitalisasi sektor yang berkontribusi menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Harapannya, hal tersebut mampu menggenjot sektor perekonomian dalam negeri dalam upaya menjauhkam diri dari ancaman resesi global.
Tak hanya membahas agenda transisi ekonomi, Sherpa Track juga menginkubasi agenda arsitektur kesehatan global serta agenda transisi energi. Pada isu arsitektur kesehatan global nantinya akan dilakukan penggalangan dana global untuk pencegahan, kesiapan, dan respons terhadap pandemi.
Sementara dalam agenda transisi energi, dilakukan perluasan akses teknologi sumber energi bersih, percepatan penurunan emisi karbon, pelibatan partisipasi sektor swasta, serta percepatan penggunaan sumber energi yang lebih ramah lingkungan.