Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini menilai pekerjaan rumah terbesar Indonesia bukanlah sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 yang akan berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022.
Hendri mengatakan pekerjaan rumah terbesar adalah bagaimana Indonesia dapat mengimplementasikan agenda-agenda yang telah disepakati oleh Indonesia dari Presidensi G20 serta menerjemahkannya menjadi kebijakan dan program yang baru.
“Jadi PR bagi Indonesia yang terbesar bukan sebagai tuan rumah bagi KTT G20, itu termasuk tugas yang relatif ringan,” kata Hendri dalam Indonesia’s Strategic Role in the G20: Expert Perspectives, di Soho Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022).
Dia menuturkan sudah menjadi tugas Indonesia untuk lebih cerdas dalam menerjemahkan, tidak hanya untuk mendukung pemulihan ekonomi global tetapi juga untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan domestik.
Salah satunya terkait krisis pangan dan energi yang mengancam berbagai negara saat ini akibat perang Rusia vs Ukraina.
Hendri Saparini mengatakan semua sepakat bahwa pangan dan energi akan menjadi isu penting bagi dunia pada masa mendatang.
Baca Juga
“Namun, bagaimana menyepakatinya?” tanya dia.
Kemudian, kata dia, Indonesia merupakan salah satu negara G20 yang kaya akan sumber daya. Tentunya, pilihan Indonesia akan berbeda dengan negara-negara yang tidak memiliki sumber daya.
Hal-hal seperti ini, menurutnya memerlukan pemikiran dan sumbangan dari stakeholder sehingga Indonesia dapat mengambil manfaat dari Presidensi Indonesia.
“Bagaimana kita bisa mendorong adanya restrukturisasi dan transformasi ekonomi yang didasarkan pada kondisi yang kita milki dan itulah yang harus kita manfaatkan untuk kepentingan global maupun Indonesia,” pungkasnya.