Bisnis.com, JAKARTA — Jalan tol telah menjadi infrastruktur konektivitas yang penting bagi masyarakat karena mempercepat waktu tempuh perjalanan. Namun demikian, pengemudi harus membayar tol saat melintasinya. Oleh sebab itu jalan tol memiliki sebutan lain yaitu jalan bebas hambatan berbayar.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mempersiapkan era baru dalam sistem transaksi di jalan tol dengan menerapkan transaksi tol non tunai nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF).
Dilansir dari laman resmi BPJT Kementerian PUPR pada Senin (24/10/2022), sistem MLFF berbasis aplikasi yang menggunakan teknologi global navigation satellite system (GNSS) akan segera menggantikan pembayaran nontunai berbasis kartu yang digunakan pengguna jalan tol saat ini.
Adapun sistem transaksi jalan tol di Indonesia terus berevolusi dan berinovasi dari waktu ke waktu seiring dengan pertumbuhan ruas tol, jumlah kendaraan hingga mobilitas penggunannya serta perkembangan teknologi.
Berita tentang MLFF menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini, Selasa (25/10/2022). Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id
Baca Juga
Berikut ini highlight BisnisIndonesia.id:
Manuver GOTO Fasilitasi Crossing Saham Usai Lock-up Period Usai
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. mengumumkan rencana menarik untuk menjaga agar harga sahamnya tidak turun makin dalam usai periode penguncian atau lock-up periode bagi pemegang saham pra-IPO berakhir pada akhir November 2022 mendatang.
Lock-up period adalah periode penguncian saham bagi investor awal emiten berkode saham GOTO ini yang masuk sebelum proses initial public offering (IPO) dilakukan. Singkatnya, selama periode lock-up tersebut, pemegang saham existing dilarang melepas sahamnya ke pasar.
Periode tersebut ditetapkan untuk jangka waktu selama 8 bulan setelah tanggal pernyataan efektif IPO dari OJK. Mengingat tanggal efektif IPO GOTO diberikan OJK pada 30 Maret 2022, maka periode lock-up itu akan berakhir pada 30 November 2022.
Berakhirnya periode penguncian ini akan memberikan keleluasaan bagi pemegang saham existing pra-IPO GOTO untuk exit atau merealisasikan keuntungan investasinya di GOTO. Hal ini dikhawatirkan dapat memicu aksi jual besar-besaran di pasar yang menyebabkan harga saham GOTO terjun makin dalam.
Fakta di Balik Akuisisi PLTU PLN oleh PTBA, Jalan Masih Panjang?
Aksi PT Bukit Asam Tbk. mengakuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pelabuhan Ratu milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menjadi sorotan banyak pihak, meskipun prosesnya masih panjang.
Sejumlah kalangan menilai kerja sama kedua perusahaan pelat merah itu akan saling menguntungkan, baik PLN maupun PTBA, termasuk menuju cita-cita net zero emission.
Bagi PLN, portofolio pembangkit listriknya menjadi lebih hijau, sementara bagi PTBA dapat pengembalian investasi dari penjualan batu baranya ke PLN.
Ditambah lagi, PLTU Pelabuhan Ratu disebut relatif lebih mudah diintegrasikan dengan sistem rantai pasok batu bara PTBA. Adapun, estimasi kebutuhan batu bara PLTU tersebut sebanyak 4,5 juta ton per tahun atau 67,5 juta ton selama 15 tahun.
Siap-siap Babak Baru Sistem Bayar Tol Tanpa Sentuhan Dimulai
Sejak jalan tol hadir pada 9 Maret 1978 dengan dioperasikannya jalan Tol Jagorawi sepanjang 59 kilometer, sistem pembayaran tol telah melewati beberapa tahap perubahan yang diawali dengan transaksi tunai.
Melalui pembayaran tunai tersebut, pengguna jalan tol wajib menghentikan laju kendaraan mereka saat mengambil atau menyerahkan kembali kartu tanda masuk dan melakukan pembayaran dengan tunai.
Setelah berlangsung hampir 5 dekade, sistem transaksi tunai untuk tol dirasa tidak efektif dan efisien terutama terkait kelancaran lalu lintas di jalan tol.
Waktu transaksinya yang mencapai 10–12 detik menyebabkan antrean kendaraan yang sering terjadi di gerbang tol.
Beralih dari transaksi tunai, pemerintah mencetuskan sistem transaksi non tunai pada jalan tol berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16/PRT/M/2017 tentang Transaksi Tol Nontunai di Jalan Tol, sebagai upaya menerapkan inovasi sistem transaksi yang cepat dan efisien bagi pengguna jalan tol.
Tujuan besar kebijakan elektronikfikasi ini adalah transaksi tol menjadi lebih efektif, efisien, aman dan nyaman.
Teknologi Nuklir Didorong Topang Sektor Medis dan Industri
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong perisetnya memanfaatkan program Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Indonesia akan semakin banyak pemanfaatan teknologi nuklir, khususnya untuk kebutuhan medis dan industri.
International Atomic Energy Agency (IAEA) adalah organisasi internasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memiliki mandat khusus terkait ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir.
Program-program IAEA mendorong pengembangan teknologi nuklir di seluruh dunia dengan kegiatan dan skema pendanaan yang dapat dimanfaatkan oleh mitranya. Salah satunya adalah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai badan pelaksana ketanaganukliran di Indonesia.
Kepala Pusat Riset Teknologi Akselerator Organisasi Riset Tenaga Nuklir Badan Riset dan Inovasi Nasional (ORTN BRIN) BRIN Muhammad Rifai mengatakan bahwa institusinya berupaya mendorong para perisetnya untuk memanfaatkan program IAEA dalam melakukan riset ketenaganukliran.
Saat AS Cemas Tertular Badai Ekonomi Inggris Jelang Pemilu Sela
Badai ekonomi yang berujung pada jatuhnya pemerintahan Perdana Menteri Inggris Liz Truss menjadi pelajaran berharga bagi Amerika Serikat.
Tak ingin tertimpa kasus serupa Inggris, pejabat Federal Reserve dan Gedung Putih pekan lalu meminta pandangan kalangan investor dan ekonom terkait risiko kehancuran ekonomi seperti yang terjadi di Inggris. Hal itu menjadi penting di saat AS menjelang pemilu sela untuk memilih anggota parlemen.
Seperti ditulis The New York Times, 19 Oktober 2022, kalangan investor dan ekonom pun semakin khawatir dengan pergeseran sejumlah kebijakan di seluruh dunia bahwa segala sesuatu dapat menjadi salah.
Kondisi di Inggris tak pelak membuat peneliti dan pejabat Federal Reserve menanyai para ahli dari Wall Street dan di seluruh dunia tentang kemungkinan kehancuran pasar seperti yang terjadi di Inggris bisa terjadi di AS.