Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss mengundurkan diri setelah enam minggu menjabat. Dia diangkat pada 6 September 2022, dua hari sebelum Ratu Elizabeth II meninggal dunia.
Truss sempat didesak untuk mundur setelah keputusannya untuk membatalkan kebijakan pemotongan pajak dinilai berpengaruh pada kehancuran pasar di tengah krisis ekonomi.
Berikut ini isi lengkap surat pengunduran diri Liz Truss, seperti dilansir Bloomberg:
“Saya mulai menjabat di tengah tingginya ketidakstabilan ekonomi dan geopolitik global. Rumah tangga dan bisnis mengkhawatirkan bagaimana mereka dapat memenuhi keperluan sehari-hari. Perang ilegal Putin di Ukraina mengancam keamanan seluruh benua kita. Dan negara kita sudah terlalu lama tertahan oleh pertumbuhan ekonomi yang rendah.
Saya dipilih oleh Partai Konservatif dengan mandat untuk mengubah hal ini. Kami mengemukakan kebijakan energi dan pemangkasan asuransi nasional, dan kami menetapkan visi ‘pertumbuhan ekonomi tinggi dengan pajak yang rendah’ dengan memanfaatkan kebebasan setelah Brexit.
Saya mengakui, akibat kondisi ini saya tidak dapat menjalankan mandat yang diberikan oleh Partai Konservatif. Oleh karena itu, saya telah berbicara dengan Yang Mulia Raja Charles untuk memberitahukan kepadanya bahwa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif.
Baca Juga
Pagi ini saya bertemu dengan ketua Panitia 1922, Sir Graham Brady. Kami sudah sepakat bahwa akan ada pemilihan kepemimpinan yang akan akan selesai pekan depan. Hal ini dilakukan agar rencana fiskal kami tetap dapat diwujudkan tanpa, serta untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan nasional Inggris.
Saya akan tetap menjabat sebagai Perdana Menteri sampai pengganti saya terpilih. Terima kasih.”