Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi: Inflasi Masih Terkendali Usai Penaikan Harga BBM

Presiden Jokowi menyebut laju inflasi masih terkendali usai adanya penaikan harga BBM.
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas menyampaikan pernyataan kepada wartawan di Istana Negara Jakarta, Rabu (7/9/2022)./Antara
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas menyampaikan pernyataan kepada wartawan di Istana Negara Jakarta, Rabu (7/9/2022)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan inflasi domestik masih tetap terkendali setelah pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) awal September 2022 lalu.

“Inflasi juga masih terkendali setelah kenaikan BBM, inflasi kita masih di angka di bawah 5,9 persen ini juga tetap harus kita syukuri,” kata Jokowi saat membuka acara Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center, Selasa (11/10/2022).

Menurut Jokowi, catatan inflasi Indonesia relatif lebih baik jika dibandingkan dengan sejumlah negara lain yang belakangan mencatatkan inflasi yang mengkhawatirkan. Misalkan, Jokowi mencontohkan, Argentina saat ini melaporkan inflasi di angka 83,5 persen dengan kenaikan suku bunga 3.700 basis poin (bps).

Di sisi lain, Jokowi menggarisbawahi, inflasi domestik berada di kisaran 5,9 persen dengan suku bunga di level 75 bps. Artinya, kata dia, posisi moneter nasional masih dalam posisi terkendali.

Kendati demikian, Jokowi meminta masyarakat bersama dengan pemangku kepentingan terkait untuk tetap waspada dengan capaian ekonomi makro saat ini. Alasannya, menurut dia, sejumlah negara sudah melaporkan kesulitan ekonomi yang serius akibat kekhawatiran resesi saat ini.

“Pagi tadi saya dapatkan informasi, dari pertemuan di Washington DC ada 28 negara yang sudah antre di markasnya IMF menjadi pasien, ini sekali lagi kita jaga optimisme hati hati dan tetap waspada,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi tahunan pada September 2022 mencapai 5,95 persen (year-on-year/yoy). Pada bulan lalu, inflasi tercatat 1,17 persen (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,21 persen (mtm).

"Inflasi terutama bersumber dari peningkatan harga kelompok administered prices, di tengah penurunan inflasi inti dan deflasi pada kelompok volatile food," ujar Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Senin (4/10/2022).

Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK September 2022 tercatat 5,95 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 4,69 persen (yoy).

Ke depan, Bank Indonesia mengingatkan tekanan inflasi IHK diprakirakan meningkat, akibat dampak lanjutan (second round effect) dari penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Lebih lanjut dia menuturkan kenaikan harga bisa terjadi seiring menguatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan dan masih tingginya harga energi dan pangan global.

"Berbagai perkembangan tersebut [second round effect] diprakirakan mendorong inflasi tahun 2022 melebihi batas atas sasaran 3,0±1 persen," imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper