Bisnis.com, JAKARTA – Dewan Bisnis Uni Eropa (European Union/EU) dan ASEAN akan menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) ke-10 sebagai bentuk memperkuat kerja sama bisnis di Brussels, Belgia, pada 13 Desember 2022.
Ketua Dewan Bisnis EU-ASEAN Martin Hayes mengungkapkan melalui kegiatan tersebut bertujuan untuk menyelaraskan kepentingan bisnis dan politik antara sektor swasta dan publik.
“ASEAN dalam jalur untuk menjadi pemimpin ekonomi terbesar keempat secara global. Dewan Bisnis EU-ASEAN dengan demikian berkomitmen untuk mempertahankan strategi yang jelas bagi kedua kawasan untuk memperkuat hubungan, mengatasi tantangan, dan menuai manfaat potensial dari kemitraan strategis mereka ke depan,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (5/10/2022).
Berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya, sebanyak 63 persen bisnis Eropa melihat ASEAN sebagai wilayah dengan peluang ekonomi terbaik dalam kurun lima tahun ke depan.
Dengan demikian, menjadi penting melibatkan ASEAN sebagai mitra strategis untuk perdagangan bilateral dan kemitraan regional.
Lebih lanjut, sebanyak 97 persen responden percaya bahwa Uni Eropa harus mempercepat negosiasi kesepakatan perdagangan dengan ASEAN, menyoroti bahwa para pelaku industri juga memandang Asia Tenggara sebagai target yang menjanjikan untuk ekspansi ekonomi.
Sementara bila melihat dari sisi dalam negeri, saat ini Indonesia masih menunggu ratifikasi Indonesia-EU CEPA yang disebut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan masih terkendala beberapa isu.
Acara yang mengambil tema “Deepening ASEAN-EU Trade: Sustainable Development For All” tersebut akan mengundang semua kepala pemerintahan di ASEAN serta para pebisnis dari kedua kawasan tersebut.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebutkan akan hadir sebagai narasumber pada diskusi acara tersebut, mengingat Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT ASEAN pada 2023.
Selain itu, turut hadir Presiden Dewan Eropa Charles Michel serta Sekretaris Departemen Perdagangan dan Industri (Filipina) Alfredo E. Pascual yang juga menjadi pembicara.
Pada diskusi panel tersebut diketahui akan membahas peran investasi regional dalam ekonomi digital, memperkuat Uni Eropa sebagai mitra strategis yang kuat untuk kolaborasi internasional di tengah transisi global menuju perdagangan berkelanjutan.
Harapannya, memfasilitasi dialog terbuka antara pelaku industri dan pemimpin politik serta memperkuat posisi ASEAN sebagai mercusuar bagi peluang pasar luar negeri.