Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah ekonom memproyeksikan inflasi September 2022 rata-rata di angka 5,99 persen atau menjadi yang tertinggi pada tahun ini. Hanya satu lembaga yang memproyeksikan terjadinya penurunan inflasi.
Berdasarkan data Bloomberg, hingga Senin (3/10/2022) terdapat 24 lembaga yang sudah merilis proyeksi inflasi September 2022. Rata-rata proyeksi dari seluruh lembaga itu adalah 5,99 persen.
Proyeksi inflasi September 2022 tertinggi berada di 6,8 persen, sedangkan yang terendah adalah 4,8 persen. Hanya satu lembaga yang memproyeksikan inflasi lebih rendah dari catatan Agustus 2022 di angka 5,69 persen.
Dari keseluruhan proyeksi itu, median atau nilai tengah berada di 6 persen. Nilai rata-rata, median, dan keseluruhan proyeksi menggambarkan keyakinan ekonom bahwa akan terjadi kenaikan inflasi.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara pun menyampaikan hal serupa, bahwa akan terjadi kenaikan inflasi pada September 2022. Informasinya akan segera diketahui dari pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) pada pukul 11.00 WIB hari ini.
"Nanti September 2022 ekspektasi kami ada peningkatan, kita tunggu saja beberapa jam ini BPS akan mengeluarkan [datanya]," ujar Suahasil dalam kuliah umumnya di Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara pada Senin (3/10/2022).
Pada September 2022, pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi (BBM) jenis pertalite dan solar sekitar 30 persen. Harga BBM sendiri menjadi salah satu komponen administered price, sehingga jika terjadi kenaikan akan cukup memengaruhi inflasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel