Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Sudah Bangkit dari Pandemi, Ini Buktinya!

Sri Mulyani mengatakan negara G20 dan Asean-6 yang level PDB riil-nya lebih tinggi dari Indonesia hanya China dan Vietnam.
Tangkapan layar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (26/9/2022)./Youtube Kementerian Keuangan RI
Tangkapan layar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (26/9/2022)./Youtube Kementerian Keuangan RI

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa kondisi perekonomian indonesia saat ini telah kembali ke level sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

Hal ini tercermin dari level produk domestik bruto (PDB) riil yang tercatat pada level 7,1 persen pada semester I/2022.

“Indonesia sampai dengan semester I/2022 level PDB-nya sudah 7,1 persen, di atas level sebelum terjadinya pandemi. Ini berarti kita sudah pulih dari pandemi dari sisi level size ekonomi,” katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (26/9/2022).

Sri Mulyani mengatakan negara G20 dan Asean-6 yang level PDB riil-nya lebih tinggi dari Indonesia hanya China dan Vietnam.

“Negara yang lain masih relatif pulih tapi masih pada level yang sama atau sedikit lebih baik dari kondisi prapendemi. Bahkan, negara seperti Meksiko, Thailand, dan Jepang PDB level-nya saat ini masih berada di bawah level sebelum pandemi terjadi,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2022 melanjutkan tren yang menguat mencapai 5,44 persen secara tahunan.

Sri Mulyani mengatakan kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan dengan banyak negara lainnya. Hampir semua negara mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi secara ekstrem pada kuartal II/2022 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, seperti China dan Jerman.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara diperkirakan akan terus berlanjut bahkan hingga akhir tahun.

“Di berbagai negara pertumbuhan ekonomi diperkirakan semakin dalam di kuartal III dan kuartal IV, sehingga prediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini dan tahun depan termasuk kemungkinan terjadi resesi mulai muncul,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper