Bisnis.com, JAKARTA - Rencana kenaikan tarif tol dinilai dapat menekan daya beli masyarakat apabila tetap diberlakukan. Apalagi pemerintah sebelumnya telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal mengatakan kebijakan pemerintah perlu melihat waktu yang tepat untuk diberlakukan kepada masyarakat luas. Pasalnya, penyesuaian yang dilakukan secara bersamaan dapat menambah tekanan terhadap daya beli masyarakat, terutama masyarakat kelas menengah.
"Secara keseluruhan kalangan menengah mendominasi konsumsi domestik, ini akan berdampak terhadap pemulihan dari sisi konsumsi dan juga pertumbuhan ekonomi kalau semua kenaikan biaya hidup diberlakukan bersamaan, terutama yang dipicu kebijakan pemerintah," kata Faisal kepada Bisnis, Rabu (21/9/2022).
Faisal menuturkan, pemerintah dapat tetap memberlakukan penyesuaian tarif tol agar tidak merusak iklim investasi di sektor tersebut dengan catatan diberikan dispensasi untuk golongan-golongan tertentu.
Menurutnya, penyesuaian tarif tol sebaiknya tidak menyasar kendaraan-kendaraan niaga dan juga transportasi umum agar tidak memberikan efek domino terhadap harga bahan pokok dan juga barang kebutuhan rumah tangga lainnya.
"Kita harus lihat lagi struktur kenaikannya seperti apa, karena kalau hanya dikenakan pada mobil pribadi masih tidak terlalu relevan, tapi kalau sudah sampai kepada kendaraan logistik transportasi barang dampaknya bisa besar untuk kalangan bawah termasuk transportasi umum," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan tidak akan ada penundaan penyesuaian tarif tol hingga akhir tahun nanti.
Basuki mengatakan penundaan penyesuaian tarif tol hanya diberlakukan pada saat pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap turunnya volume lalu lintas kendaraan. Namun, pada saat ini dengan kondisi ekonomi yang sudah mulai bergerak, maka sesuai dengan aturan dan perhitungan inflasi maka penyesuaian tetap diberlakukan.
"Kita selalu survei kemampuan membayar masyarakat, selama penyesuaian di bawah willingness to pay kita akan sesuaikan," ungkapnya.