Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Minta Mentan Genjot Produktivitas Cabai hingga Kedelai

Presiden Jokowi meminta Mentan untuk meningkatkan produktivitas tanaman hortikultura seperti cabai hingga kedelai.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat dijumpai di Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Rabu (24/8/2022) - BISNIS/Ni Luh Anggela 
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat dijumpai di Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Rabu (24/8/2022) - BISNIS/Ni Luh Anggela 

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo untuk terus menambah produktivitas tanaman hortikultura atau pangan meski pasokan pada batas aman.

Mentan Syahrul menyampaikan dari neraca produktivitas berbagai produk hortikultura, hingga akhir 2022 dia memastikan ketersediaan dalam status yang cukup. Meski demikian, Syahrul menyampaikan bahwa Jokowi tetap memintanya untuk terus menggenjot produktivitas semua produk pangan.

“Pak Presiden memutuskan tadi neraca ini betul-betul dijaga, bahkan saya terus diminta untuk melakukan penanaman tambahan baik jagung, kedelai, cabai, maupun bawang. Kesimpulan yang ada, mengharapkan BUMN dapat membeli semua produktivitas yang ada,” ungkapnya dalam Konferensi Pers usai melakukan rapat internal terbatas yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (19/9/2022).

Selain membahas neraca produktivitas, Syahrul menyampaikan bahwa Jokowi memerintahkan agar sistem logistik dan transportasi terus diperbaiki dalam upaya melakukan stabilisasi harga pangan.

“Artinya kita berharap produktivitas cukup, tetapi harga juga tetap dijaga untuk bisa dikendalikan dengan baik,” lanjutnya.

Hal yang menjadi penekanan, bahwa daerah produsen dengan panen berlimpah atau surplus dapat dimobilisasi menuju daerah yang shorted atau kurang, sehingga perlu pemetaan yang baik antar daerahnya.

Jokowi pun sebelumnya telah memerintahkan untuk pemerintah daerah mengeluarkan Dana Alokasi Umum (DAU) dalam stabilisasi harga pangan dari sisi logistik.

“Intinya, baik bupati dan gubernur ikut terlibat mengendalikan harga yang ada karena produksinya cukup. Kementan bersama Badan Pangan Nasional yang mengatur neraca antardaerah bisa bekerja sama untuk mengintervensi pada daerah kurang, bisa mapping dengan baik,” papar Syahrul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper