Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setop Jual Tiket First Class, Bos Garuda Indonesia Buka Suara

Garuda Indonesia memberikan penjelasan soal rencana setop jual tiket First Class.
Garuda Indonesia/istimewa
Garuda Indonesia/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) buka suara terkait dengan rencana menyetop penjualan tiket First Class dan fokus pada penerbangan rute domestik.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan penjualan tiket First Class masih berjalan hingga kini dan belum ada rencana untuk menghentikannya.

Meski tak spesifik menyebut jumlah atau data penjualan di segmen first class, tetapi Irfan menyebut tingkat permintaan di kelas tersebut cukup menguntungkan.

"Masih jalan kok First Class. Belum ada rencana [disetop], lumayan kol selama ini First Class," ujarnya, Jumat (16/9/2022).

Pemerhati penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soejatman menjelaskan tiket first class di Garuda selama ini hanya ada di kelas Boeing 777 dan memang baiknya ditiadakan demi konsistensi ketersedian kursi.

Selama ini, papar Gerry, menjual tiket First Class tidaklah mudah. Paslanya tiket First Class emiten berkode saham GIAA tersebut hanya tersedia untuk di pesawat-pesawat tertentu.

"Jual first class itu susah, tidak selalu tersedia akibat rotasi pesawat. Jadi yah, nggak worth it," katanya.

Adapun askapai pelat merah tersenit dikabarkan telah memutuskan untuk setop jual tiket First Class dan memilih fokus pada kelas lain pada rute penerbangan domestik.

Dilansir dari Bloomberg, Jumat (16/9/2022), maskapai penerbangan tersebut akan fokus pada kelas Bisnis, Ekonomi, dan Premium karena lebih cocok dengan permintaan pasar.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Garuda akan menghentikan sebagian besar rute penerbangan untuk memangkas biaya, kecuali beberapa rute khusus termasuk penerbangan haji ke Arab Saudi.

"Selama ini Garuda memiliki model bisnis yang salah di masa lalu, dengan biaya sewa jauh di atas rata-rata industri sehingga kami harus memperbaikinya," jelas Erick Thohir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper