Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Minggu Kedua September 0,77 Persen, Harga BBM Jadi Biang Kerok

Tingkat inflasi hingga minggu kedua September 2022 diperkirakan mencapai 0,77 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Petugas mengganti papan informasi jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di sebuah SPBU, Jakarta, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah menetapkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, Solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.500 jadi Rp14.500 per liter berlaku pada Sabtu 3 September 2022 mulai pukul 14.30 WIB. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Petugas mengganti papan informasi jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di sebuah SPBU, Jakarta, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah menetapkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, Solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.500 jadi Rp14.500 per liter berlaku pada Sabtu 3 September 2022 mulai pukul 14.30 WIB. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi hingga minggu kedua September 2022 mencapai 0,77 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

“Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu II September 2022, perkembangan inflasi sampai dengan minggu kedua September 2022 diperkirakan sebesar 0,77 persen mtm,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan pers, Jumat (9/9/2022).

Erwin mengatakan komoditas utama penyumbang inflasi pada September 2022 sampai dengan minggu kedua, yaitu bensin sebesar 0,66 persen mtm.

Selain itu, dia mengatakan beberapa komoditas lainnya yang juga menyumbang inflasi pada periode tersebut adalah telur ayam ras sebesar 0,03 persen mtm, beras dan tarif angkutan dalam kota masing-masing sebesar 0,02 persen mtm. 

Tarif angkutan antar kota, rokok kretek filter, dan bahan bakar rumah tangga (BBRT) juga menyumbang inflasi pada September 2022, masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.

Di sisi lain, Erwin mengatakan sejumlah komoditas mencatatkan deflasi, yaitu bawang merah sebesar -0,06 persen mtm, juga minyak goreng sebesar -0,03 persen mtm.

“Cabai rawit, cabai merah, daging ayam ras, dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,02 persen mtm, serta tarif angkutan udara sebesar -0,01 persen mtm,” jelas Erwin.

Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menyesuaikan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. 

Di samping itu, harga Solar subsidi juga disesuaikan dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, sedangkan Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

Sebelumnya, Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan tingkat inflasi pada akhir 2022 akan mencapai kisaran 6,27 persen secara tahunan, dengan adanya kenaikan harga BBM.

Dampak dari harga BBM yang naik pun menurutnya masih akan mendorong kenaikan inflasi pada tahun depan, terutama pada semester pertama 2022.

"Hal ini disebabkan adanya kondisi sticky price atau harga beberapa barang dan jasa yang cenderung lambat terhadap penyesuaian harga," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper