Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Inggris Liz Truss berjanji mengeluarkan paket dukungan kebijakan besar pekan ini untuk mengatasi melonjaknya biaya energi di Inggris.
Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (7/9/2022), dalam pidato perdananya sebagai Perdana Menteri, ia mengungkapkan krisis biaya hidup menjadi tantangan utamanya dalam masa awal pemerintahannya.
“Saya akan mengambil tindakan hari ini dan setiap hari untuk menangani krisis yang dihadapi Inggris,” kata Truss di Downing Street, dikutip dari Bloomberg pada Rabu (7/9/2022).
Tim diperkirakan akan mengumumkan paket kebijakan pada Kamis (8/9/2022) terkait intervensi ekonomi yang dapat membuat pemerintah menghabiskan sebanyak 200 miliar poundsterling atau Rp3.400 triliun (kurs Rp17,181) selama 18 bulan ke depan untuk menahan harga energi.
Persiapan akan menjadi pertaruhan fiskal terbesar kedua setelah dana bantuan pandemi Covid-19 yang mencapai 310 miliar poundsterling. Kebijakan ini juga mempertaruhkan banyak hal ketika Inggris bergulat dengan dampak perang Rusia di Ukraina.
Kebijakan ini juga berpotensi menggelembungkan utang nasional sekitar 10 persen senilai 2,3 triliun poundsterling. Keputusan meningkatkan utang ini juga dapat mendorong defisit anggaran ke level tertinggi yang hanya terlihat di zaman modern selama krisis keuangan global dan pandemi.
Baca Juga
Selain berpotensi mengguncang pasar, langkah ini membawa risiko politik bagi Truss, yang membangun kampanye kepemimpinan Konservatifnya dengan janji pemotongan pajak. Kebijakan ini dirancang untuk beresonansi di antara anggota partai Konservatif yang masih terobsesi dengan mantan pemimpin wanita lainnya, Margaret Thatcher.
Namun, pada kenyataannya, Truss tidak punya banyak pilihan selain membuat langkah berani di awal jabatannya, bahkan jika itu membuat marah orang-orang di sayap kanan Konservatif yang membentuk landasan dukungannya.
Meskipun mewarisi mayoritas parlemen yang luar biasa, partai Konservatif tertinggal jauh di belakang oposisi utama Partai Buruh, dengan jajak pendapat menunjukkan pemilih mendukung seruan pemimpin Keir Starmer untuk membatasi biaya energi pada musim dingin ini.
Seperti yang saat ini disusun, paket bantuan Truss mencakup 130 miliar poundsterling untuk membatasi tagihan rumah tangga hingga April 2024 dan diskon untuk bisnis yang dapat menelan biaya hingga 67 miliar poundsterling selama 12 bulan.